Iklan

Saturday, April 28, 2012

KONSEP ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSTERAAN

KONSEP ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSTERAAN
A.      Pendekatan kesusteraan
IBD, yang semula dinamakan basic humanities, berasal dari bahasa inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari the humanities orang akan lebih menhjadi manusiawi. Lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the humanities berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai makhluk.
Untuk menjadi makhluk dimuka bumi ini, manusia harus mempelajari ilmu, disamping tanggung jawabnya yang lain. Karena dengan ilmu manusia akan memiliki derajat yang lebih tinggi. Dan sebab itulah manusia akan memiliki nilai seni yang tentunya akan berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Hamper disetiap jaman, seni termasuk sastra yang memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Ini terjadi karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan, dan bukan formulasi nilai-nilai kemanusiaan seperti yang terdapat dalam filsafat dan agama. Dibandingkan dengan cabang the humanaties yang lain, seperti misalnya ilmu bahasa, seni memegang peranan yang penting, karena nilai-nilai kemanusiaan yang disampaikannya normative.
Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normative, seni lebih mudah berkomunikasi. Karena tidak normative, nilai-nilai yang disampaikan lebih fleksibel, baik isinya maupun cara penyampaiannya.  
IBD adalah salah satu mata kuliah yang diberikan dalam satu semester, sebagai bagian dari MKDU. IBD tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam satu bidang keahlian yang termasuk dalam keahlian     budaya
ILMU BUDAYA YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA
                Istilah prosa banyak padananya. Kadang-kadang naratif fiksi, prosa fiksi, atau hanya fiksi saja. Dalam bahas a Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa, dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umunya dipakai untuk roman, atau novel, atau cerita pendek.
a.       Prosa lama meliputi
1.       Dongeng-dongeng
2.       Hikayat
3.       Sejarah
4.       Epos
5.       Cerita pelipur lara

b.      Prosa meliputi
1.       Cerita pendek
2.       Roman/novel
3.       Biografi
4.       Kisah
5.       Otobiografi

ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI
                Pembahasan puisi dalam rangka pengajaran Ilmu Budaya Dasar tidak akan diarahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasi yang murni. Puisi dipakai sebagai media sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan tema-tema atau pokok bahasan yang terdapat didalam IBD.
                Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang/unsure dari kebudayaan. Kalau diberi batasan, maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistic/estetika yang secara terpadu.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh penyair  dalam membangun puisinya dengan menggunkan kata-kata:
1.       Figura  bahasa seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori dsb sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik, dan member kesan kejelasan gambar angan.
2.       Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3.       Kata-kata berjiwa yaitu kata yang diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4.       Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang diberi nilai nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5.       Pengulangan yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih mengugah hati.
Dibalik kata-kata yang padat, ekonomis, dan sukar dicerna maknanya itu, puisi berisi potret kehidupan manusia dan juga dalam kaitannya dengan alam dan Tuhan. Ia merupakan hasil penghayatan dan pengalaman penyair terhadap kehidupan manusia, terhadap alam dan tuhan yang diekpresikan melalui bahasa yang artistic.


Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut:
1.       Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas. Dengan pengalaman perwakilan itu sastra/puisi dapat memberikan mahasiswa memiliki kesadaran yang penting untuk dapat melihat dan mengerti tenteng dirinya sendiri dan tentang masyrakat.
2.       Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat mejenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri, karena melalui puisi sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia  menjelaskan pengalaman setiap orang.
3.       Puisi dan keinsafan social
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai makhluk social. Secara imigratif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia social yang bisa berupa:
-              penderitaan atas ketidak adilan
-              perjuangan untuk kekuasaan
-              konflik dengan sesamanya
-              pemberontakan terhadap hukum
Jadi secara tidak langsung IBD adalah puisi, kebudayaan, ekspresi dan seni  yang berasal dari imajinatif dan kreatifitas untuk mengeluarkan dan melampiaskan emosinya, sehingga IBD telah lahir dari dahulu dan sudah berada pada jiwa individu.

No comments:

Post a Comment