Manusia dan Tanggung Jawab
A.
Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab menurut kamus besar
bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatu. Sehingga
bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah berkewajiban
menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab
dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran
manusia akan tingkah laku atau
perbuatanannya yang disengaha maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga
berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiabannya.
Seorang mahasiswa mempunyai
kewajiban belajar. Bila belajar, maka hal itu berarti ia telah memenuhi
kewajibannya. Berarti pula ia telah bertanggung jawab atas kewajibannya. Sudah
tentu bagaimana kegiatan belajar si mahasiswa, itulah kadar pertanggung
jawabananya. Bila pada ujian ia mendapat
nilai A, B, C itulah kadar pertanggung jawabannya.
Bila si mahasiswa malas dalam
belajarnya, dan ia sadar akan hal itu, tetapi ia tetap tidak mau belajar dengan
alasan capek, segan dan lain-lain. Padalah Ia menghadapi ujian. Ini berarti
bahwa mahasiswa tidak memenuhi kewajibannya, berarti pula ia tidak bertanggung
jawab
Berikut ini diberikan penggambaran
bagaimana suatu tanggung jawab diberikan oleh dua orang yang kualitas tanggung
jawabnya berbeda.
widodo ialah seorang pegawai yang tekun dalam melaksanakan tugasnya. Ia datang sebelum waktu kerja dimulai. Tanpa banyak bicara dikerjakan tugasnya. Setelah selesai tugas yang dikerjakan, ia pertanggung jawabkan. Ia pun tidak banyak hilir mudik dikantornya untuk persoalan kepentingan sendiri, seperti buang air, mencari makanan dan minuman. Ia pulang pada waktu jam kantornya usai. Bila ada pertanyaan dari atasannya tentang pekerjaan yang dilakukan, ia memberikan jawaban secara baik dan pasti. Ia dapat memberikan pertanggung jawaban atas tugas-tugas yang diberikan kepadanya, sehingga konduitenya baik, naik pangkat pada waktunya, dan memperoleh penghargaan khusus waktu tertentu.
widodo ialah seorang pegawai yang tekun dalam melaksanakan tugasnya. Ia datang sebelum waktu kerja dimulai. Tanpa banyak bicara dikerjakan tugasnya. Setelah selesai tugas yang dikerjakan, ia pertanggung jawabkan. Ia pun tidak banyak hilir mudik dikantornya untuk persoalan kepentingan sendiri, seperti buang air, mencari makanan dan minuman. Ia pulang pada waktu jam kantornya usai. Bila ada pertanyaan dari atasannya tentang pekerjaan yang dilakukan, ia memberikan jawaban secara baik dan pasti. Ia dapat memberikan pertanggung jawaban atas tugas-tugas yang diberikan kepadanya, sehingga konduitenya baik, naik pangkat pada waktunya, dan memperoleh penghargaan khusus waktu tertentu.
Berbeda dengan hudiyanti yang
datangnya terlambat dan pulangnya sering lebih cepat. Sementara waktu kerja ada
saja kepentingan pribadinya yang lebih dulu dikerjakan daripada kepentingan
kantor, sehingga pekerjaaan yang diserahkan kepadany sering tidak selesai pada
waktunya, itu pun masih banyak kekurangan atau kesalahan yang terdapat
didalamnya. Bila ia ditanya oleh atasannya, selalu ada saja yang diwajabnya.
Yang rumahnya jauh, istri atau anaknya sakit, ada urusan keluarga, ada family
yang meinggal. Karena itu kenaikan pangkat dan gajinya ditunda, dan ada gejala ia
akan dipindahkan ketempat lain yang sifatnya hukuman. Hudiyanto bukan oran yang
bisa mau bertanngung jawab, melainkan ia hanya bisa tanggung jawab saja.
Seorang mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atau
keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas
kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggung jawab itu karena manusia itu hidup
bermasyarakat dan hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Manusia
tidak boleh berbuat semaunya terhadap manusia lain dan terhadapat lingkungannya.
Manusia menciptakan keseimbangan, keserasian, keselarasan antara sesame manusia
dan anatara manusia dan lingkungan.
Tanggung jawab itu bersifat
kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia
pasti dibebani dengan tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung jawab itu
dapat dilihat dari dua sisi, uaitu sisi pihak yang berbuat dan dari sisi
kepentingan pihak lain. Dari sisi si pembuat ia harus menyadari akibat
perbuatannya itu, dengan demikian ia sendiri pula yang harus memulihkan ke
dalam keadaan baik. Dari sisi pihak lain, apabila si pembuat tidak mau
bertanggung jawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual
maupun dengan cara kemasyarakatan.
Apabila dikaji, tanggung jawab itu
adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi sebagai akibat
dari perbuatanyang berbuat, atau sebagai akibat dari atau dipenuhi sebagai
pengabdian, pengorbanan pada pihak lain. Kewajiban atau beban itu ditujukan
untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri, atau pihak lain. Dengan
keseimbangan, keserasian, keselarasan antara sesame manusia, antara manusia dan
lingkungan, antara manusia dan Tuhan selalu dipelihara dengan baik.
B.
Macam-Macam Tanggung Jawab
-
Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri
sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri
dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa
memecahkan masalah-masalah kemanusian mengenai dirinya sendiri. Menurut sifat
dasarnya manusia adalah mahluk bermoral, tetapi manusia juga seorang pribadi.
Karena merupakan seorang pribadi maka manusia mempunyai pendapat sendiri,
perasaan sendiri dan angan-angan sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat,
perasaan dan angan-angan itu manusia berbuat dan bertindak. Dalam hal ini
manusia tidak luput dari kesalahan, kekeliruan, baik yang disengaja maupun yang
tidak disengaja.
-
Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat
kecil. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab
juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
-
Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa
hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk
social. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dnegna
manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan
anggota masyrakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota
masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat
tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus
dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
-
Tanggung jawab kepada bangsa dan Negara
Suatu kenyataan
lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga Negara suatu Negara. Dalam
beroikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma
atau ukuran yang dibuat oleh Negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya
sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawabkan
kepada Negara.
-
Tanggung jawab kepada Tuhan
Tuhan
menciptakan manusia dibumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk
mengisi kehidupan. Manusia mempunyai tanggung jawab langsung kepada Tuhannya,
sehingga tindakan manusia itu tidak bisa lepas dari hokum-hukum Tuhan yang dituangkan
dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari
hokum-hukum tersebut akan segera diperingatkan, dan jika dengan peringatan yang
keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan maka Tuhan akan melakukan
kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan bearti meninggalkan
tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai
penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawab, manusia perlu pengorbanan.
No comments:
Post a Comment