Iklan

Monday, April 16, 2012

Niat dan Kiat dalam Perkuliahan

Niat dan Kiat dalam Perkuliahan.
BissmillahirRahmannirRahim.
U
sia mahasiswa yang rentan terhadap hal yang baru sangat mempengaruhi prilaku dan mutu seorang Mahasiswa. Adakalanya mahasiswa tersebut benar-benar niat untuk kuliah dan ada yang hanya dipaksa oleh orang tua atau alasan yang lainnya. Mahasiswa yang benar-benar niat kuliah inilah yang harus dipertahankan dan patut untuk dicontoh, walau bagaimanapun mahasiswa yang benar-benar niat kuliah akan berbeda kualitasnya nanti dibandingkan dengan mahasiswa yang hanya mengisi absen dalam perkuliahannya.
Yang harus diperhatikan adalah bagaimana mengisi waktu ini dengan sebaik-baiknya bahwa suatu saat nanti akan berumah tangga, dan untuk seorang kepala rumah tangga harus dapat membiayai semua kebutuhan rumah  tangga, tidak mungkin akan bergantung terus kepada orang tua sedangkan diri sudah berumah tangga, apalah jadinya nanti. Luruskan niat kembali merupakan suatu semangat tersendiri yang bisa menambah kuatnya usaha dalam perkuliahan. Niat merupakan hal utama dalam melakukan apapun pekerjaan. Menurut dosen yang memberi kami semangat katanya: “walaupun kita tidak bisa berniat untuk melakukan perkuliahan dengan niat karena Allah maka niatkan lah untuk membahagiakan orang tua”, begitu kurang lebih yang dikatakan dosen yang memotivasi kami dalam kelas.
Jenjang perkuliahan harus diselesaikan dengan baik, berusaha tidak membuang-buang waktu karena mereka takkan kembali lagi. Semua harus diselesaikan dengan baik walaupun tidak bisa untuk mencapai IPK diatas 3,5 itu tidaklah menjadi masalah karena IPK bukanlah penentu dalam pencarian kerja tetapi skill dan takdir yang dimiliki, orang yang memiliki IPK tinggi belum tentu dia bisa mendapatkan pekerjaan dengan mudah karena bukan IPK_lah penentu pekerjaan tapi semua sudah ditakdirkan tinggal apakah mau berusaha atau tidak.
Hal yang disampaikan oleh dosen yang menurut saya itu lumayan bagus:
1.      Semester 1 & 2 dapatkan IPK yang maksimal karena materi yang  pada semester 1 & 2 merupakan materi lanjutan dari SMA yang kita hanya mengulang-ulang kembali.
2.      Semester 3 & 4 berusaha dalam keorganisasian dalam kampus, ini juga diperlukan untuk pekerjaan nantinya.
3.      Semester 5 & 6 kuasai dengan penuh materi yang dianggap paling mampu dan paling diminati dan perdalam sampai benar-benar ahli.
4.      Semester 7 & 8 dekatilah teman yang dianggap bisa untuk menjadi pendamping dalam hidup berumah tangga sehingga jika kuliah sudah selesai dan mendapat pekerjaan, sang kekasih pun dipinang untuk menjadi pendamping dalam hidup.
Ini merupakan pesan yang menurut saya bagus untuk dilaksanakan karena Dosen tersebut telah membuktikan sendiri apa yang dia ucapkan.
            Berikut hal yang perlu ditanamkan menurut pendapat saya:
1.      Menjadi insan yang taqwa karena orang yang bertaqwa amalan-amalanya akan diperbaiki oleh Allah, walaupun besusah payah dalam mencari kehidupan tetapi tetap tempat kembali hanyalah kepada Allah. Berikut firman-Nya:
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar. (QS. Al Ahzab: 70-71)
Dan
Sesungguhnya Kami menghidupkan dan mematikan dan hanya kepada Kami-lah tempat kembali (semua makhluk). (QS. Qaaf: 43)
2.      Berusaha untuk tidak melakukan hal yang kurang bermanfaat seperti bermain game. Game sangat trend saat sekarang dan ini merupakan bentuk pembuang-buang waktu yang sangat jitu yang diciptakan kecuali game yang dapat meningkatkan kualitas diri.
3.      Buatlah skedul waktu atau daftar kegiatan sehari-hari. Ini akan membantu dalam proses penghematan waktu kapan waktu istirahat, belajar, makan, mandi, sholat dan sebagainya. Buatlah secara rinci.
4.      Catatlah hal yang dianggap penting seperti kapan waktu kuis atau jika ada tugas biar tidak lupa dalam melaksanakanya.
5.      Berusaha untuk berlajar diwaktu pagi dini hari. Metode ini sudah diterapkan seseorang  yang  membuat dia menjadi juara 1 dikelas 2 semester 2 dan kelas 3 semester 1 pun mendapat juara 1 dan meraih nilai tertinggi sewaktu UN dijurusannya dia walaupun dia waktu SMP dan SMA adalah anak yang tidak diperhitungkan dalam kelas.
6.      Pilih-lah teman yang dapat membawa kepada dunia dan akhirat dan dekatilah dia, jadilah teman baiknya. Bukan berarti tidak boleh berteman dengan orang yang tidak dapat membawa kepada dunia dan akhirat tapi bukan dijadikan teman yang dekat.
7.      Terus berusaha dan ber-doalah serta mintalah Ridho dari Allah, karena dengan ridho-Nya semua akan menjadi berkah dan menjadi amalan bagi diri.

Saturday, April 14, 2012

Manusia dan Kegelisahan

Manusia dan Kegelisahan.
Manusia suatu saat akan mengalami kegelisahan. Kegelisahan ini, apabila cukup lama hinggap pada manusia akan menyebabkan suatu saat mengalami gangguan penyakit. Kegelisahan yang cukup lama lama akan menghilangkan kemampuan untuk merasa bahagia.
Tragedy dunia modern saat ini tidak sedikit dapat menyebabkan kegelisahan. Hal ini mungkin akibat kebutuhan hidup yang meningkat, rasa indivualitas dan egoistisme dan persaingan di  dalam hidup, keadaan yang tidak stabil dan sterusnya. Kegelisahan dalam konteks budaya dapat dikatakan sebagai akibat adanya instink manusia untuk berbudaya, yaitu sebagai upaya mencari kesempurnaan.
Penyebab kegelisahan dapat pula dikatkan akibat mempunyai kemampuan untuk membaca dunia dan mengetahui misteri dunia. Kehidupan ini yang menyebabkan mereka menjadi gelisah. Mereka sendiri sering tidak tahu mengapa mereka gelisah,mereka hidupnya kosong dan tidak mempunyai arti. Orang yang tidak mempunyai dasar dalam menjalankan tugas hidupnya sering ditimpa kegelisahan. Kegelisahan yang demikian sifatnya abstrak sehingga disebut kegelisahan murni, yaitu merasa gelisah tanpa mengetahui apa kegelisahannya dan seola-olah tanya sebab.
Ini berbeda dengan kegelisahan “terapan” yang terjadi dalam peristiwa kehidupan sehari-hari, seperti kegelisahan karena anaknya sampai malam belum pulang ataupun yang lainnya. Alasan mendasar mengapa manusia gelisah ialah karena manusia memliki hati dan perasaan. Bentuk kegelisahan berupa keterasingan, kesepian dan ketidakpastian. Perasaan-perasaan semacam ini silih berganti dengan kebahagian di dalam hidup manusia. Perasaan seseorang yang sedang gelisah ialah hatinya tidak tentram dan merasa khawatir dan sebagainya.
Perasaan cemas menurut Sigmund Freud ada tiga macam, yaitu:
a.       Kecemasan Objektif : Kegelisahan ini mrip dengan kegelisahan terapan, seperti anaknya yang belum pulang, orang tua yang sedang sakit keras dan sebagainya.
b.      Kecemasan Neurotik (saraf) : Hal ini timbul akibat pengamatan tentang bahaya dari naluri. Contohnya dalam penyesuaian diri dengan lingkungan , rasa takut yang irasioanal semacam fobia
c.       Kecemasan moral : Hal ini muncul dari emosi diri sendiri seperti perasaan iri, dengki, dendam, hasud, marah, rendah diri dan sebagainya.
dari keterangan di atas dapat kita analogikan dengan persaan gelisah (kegelisahan hati) sebagai akibat kecemasan moral. Untuk mengatasinya manusia diperintahkan untuk mengingkatkan iman, taqwa dan amal yang saleh. Hanya dengan cara mendekatkana diri kepada Tuhan maka hati yang gelisah manusia akan hilang. Mendekatkan diri bukan hanya dengan cara melalui hubungan vertical dengan tuhan, tetapi juga melalui hubungan horizontal dengan sesame manusia sebagaimana yang diperintahkan oleh Tuhan. Adapaun Macam-Macam Kegelisahan :   
·         Kegelisahan Negatif
Kegelisahan yang berlebih-lebihan/yang melewati batas, yaitu kegelisahan yang berhenti pada titik merasakan kelemahan, di mana orang yang mengalaminya sama sekali tidak bisa melakukan perubahan positif atau langkah-langkah konkret untuk berubah atau mencapai tujuan yang diinginkan, yaitu kegelisahan dalam ‘menanti-nanti’ sesuatu yang tidak jelas atau tidak ada.

·         Kegelisahan Positif
Kegelisahan dalam arti yang baik digunakan sebagai kesadaran yang dapat menjadi spirit dalam memecahkan banyak permasalahan, sebagai tanda peringatan, kehati-hatian dan kewaspadaan terhadap bahaya-bahaya atau hal-hal yang datang secara tak terduga. Ia juga merupakan kekuatan dalam menghadapi kondisi-kondisi baru dan dapat membantu dalam beradaptasi.
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan kecemasan, kekhawatiran, ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapapai.
Adapaun kegelisahan mempunyai bentuk-bentuk, diantaranya sebagai berikut :
-          Keterasingan
Terasing, diasingkan atau sedang dalam keterasingan sudah ada sejak puluhan bahkan ribuan tahun lamanya. Dimana terasing pada dasarnya dapat didefinisikan sebagi bentuk kehilangan eksistensi diri yang disebabkan tidak adanya pengakuan tentang keberadaan kita “secara hakikat” atau dengan kata lain merasa tersisihkan dan termarjinalkan oleh diri sendiri dan orang lain dalam pergaulan atau mayarakat. Keterasingan disebabkan oleh dua faktor, yaitu
§  Faktor intern
faktor yang berasal dari dalam diri sendiri seperti merasa berbeda dengan orang lain, rendah diri dan bersikap apatis dengan lingkungan.
§  Faktor ekstern

faktor yang berasal dari luar diri. Faktor ini pun biasanya bersumber pada faktor yang pertama.
-          Kesepian
Aplikasi dan perwujudan dari terasing adalah kesepian. Jika seseorang sudah merasa diasingkan maka orang tersebut akan mengalami kesepian dalam diri dan lingkungan sehingga merasa kesepian. Jika hal ini terus dibiarkan maka orang tersebut akan kehilangan unsur dan karakter unik dalam dirinya senhingga dia pun sulit untuk mengenali dirinya.
-          Ketidakpastian
Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal usul yang jelas. Itu semua disebabkan oleh pikiran yang tidak dapat berkonsentrasi yang mengacaukan pikirannya.

Tuesday, April 10, 2012

Manusia dan Pandangan Hidup

Manusia dan Pandangan Hidup

Pandanagan hidup adalah nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, yang diplilih secara selektif oleh para individu dan oleh sekumpulan golongan dai dalam sebuah masyarakat. Pandanagan hidup terdiri atas cita-cita, kebijakan, dan sebuah sikap hidup. Cita-cita, kebijakan dan sikapa hidup itu tak dapat dipisahakan dengan kehidupan. Dlam kehidupan manusia tidak dpat melepaskan diri dari cita-cita, kebijkan, dan sikap hidup itu.
Sistem nilai budaya sering juga merupakan pandanagan hidup atau world view bagi manusia yang hidup yang di anut  oleh sebagian besar warganegara dan masayrakat, “Pandanagan Hidup” meruapakn suatu sistempedomana ynag dianut oleh golonagan-golongan ataupun lebih sempit lagi olesh setiap individu-indiidu khusus di dalam sebuah masyaraakt.oleh karean intu hanya ada pandanadangan hidup golongan atau individu tertentu, tetapi tak ada pandnagn hidup seluruh masyakrakt. Pandangan hidup merupakan bagian dari hidup masyakart. Tidak ada seseorangpun yang hidup tanpa pandanagan hidup meskipun tingkatananhya berbeda-beda. Pndnagan hidup mencerminkan citra diri seseorang karean dengan pandanagan hidup itu mencerminkan cita-cita atau aspirasinya. Apa yang dikatakan oleh seseorang adlaah pandangan hidup karena dipengaruhi oleh pola pikir tertentu. Tetapi terkadang, sulit dikatakan sesuatu itu pandanagn hidup, sebab dapat pula hanya suatu idealisasi belaka ynag mengiktui kebiasan yang sedang berlansung di dalam masyakat.
Sifat pandnagan hidup elastis, bergantung pada situasi dan kondisi, tidak selamanya bersifat prinsipil atau hakiki. Bahakan pandanagan hidup dapat terjadi tidak dengan kesadaran atau “ kesadaran yang dinyatakan”, tetatpi” kesadaran yang tak dinyatakan”, sebagai akibat kepengapan kondisi.
 Pandanagan Hidup dan Ideologi
Menurut William (1959) mengandung dua hal, yaitu:
1.       Unsur-unsur filsafat yang digunakan atau usulan-usulan yang digunakan sebagai dasar untuk kegiatan
2.       Pembenar intelektual untuk seperangkat norma-norma, seperti kapitalisme dan sebagainya
Ideologi merupakan komponen dasar terakhir dari sistem-sistem sosio budaya. Pengertian ini menyangkut sistem-sistem dasar kepercayaan dan petunjuk hidup sehari-hari. Suatu ideologi bagi masyarakat tersusun dari tiga unsur :
-          Pandangan hidup
-          Nilai
-          Norma-norma
Pendapat ini menunjukkan bahwa pandangan hidup itu merupakan bagian dari ideologi kebudayaan dapat membuat kemungkinan-kemungkinan menjawab pertanyaan tentang sesuatu dari kehidupan. Untuk menjawabnya masyarakat mengekspresikan hasil kebudayaannya untuk mencapai beberapa pengertian. Dalam kenyataan ternyata ilmu pengetahuan  mampu menjawab pertanyaan tetapi sekaligus mengundang pertanyaan-pertanyaan selanjutnya. Dalam beberapa hal dapat digunakan beberapa keterangan tetapi untuk pertanyaan mendasar tidak mungkin dijawab oleh pengetahuan.
Variasi-variasi pengelaman kemanusian yang dilkombinasikan dengan kebutuhan untuk suatu kepercayaan dunia akan menghasilkan banyak variasi (tak terbatas) dalam pandagan hidup. Masyarakat sekarang berbeda dengan masyarakat yang lalu, masyarakat dahulu cenderung didominasi oleh padangan hidup tertentu sedangkan masyarakat modern dalam berbagai hal telah menciptakan adanya konflik pandangan hidup tertentu, dan untuk pengabdian dirinya.
Untuk suatu masyarakat industri, pandagan hidup bukan merupakan sumber integrasi, sebagai mana halnya untuk masayarakat dahulu. Adanya kecendrungan reideologi dan retradisionalisasi masyarakat sekarang merupakan contoh yang nyata.
Pada abad ke18 dan awal abad ke20 banyak orang berfikir bahwa ilmu pengetahuan dapat menggantikan semua kedudukan ideologi dan merupakan pelengkap terakhir dari keterbatasa pandangan hidup sudah sangatn wajar bahwa sains modern telah memikir segala sesuatu, bahwa mendidik  pribadi untuk bersikap mengambil sejumlah kemudahan dalam merumuskan padangan hidupnya. Tetapi, lambat laun sains tidak menghasilkan kreasinya, dalam kenyataan ia menghindar dari soal-soal yang mendasar tentang realitas
Sumber pandangan hidup
Macam-macam pandangan hidup berdasarkan sumbernya, dapat digolongkan kedalam 3 kelompok, yaitu :
-          Pandangan hidup yang bersumber dari agama (pandangan hidup muslim). Pandangan hidup ini memiliki kebenaran yang mutlak. Sebagai contoh,  pandangan hidup muslim bersumber dari Al-Quran dan Sunnah, dengan demikian pandangan hidup muslim adalah pandangan hidup yang setia kepada islam tentang bagaimana masalah asasi hidup manusia. Pandangan hidup muslim terdiri atas:
a.       Pedoman hidup ialah Al-Quran dan Sunnah
b.      Dasar hidupnya ialah Islam
c.       Tujuan hidupnya sebagai individu, anggota keluarga, warga lingkungan, warga negara atau bangsa, warga dunia dan warga alam semesta.
d.      Tugas hidup muslim ialah untuk beribadah, termasuk ibadah dalam arti khusus dan arti luas
e.      Fungsi hidup muslim adalah sebagai khlifah diatas bumi yaitu menerjemahkan sifat-sifat-Nya kedalam prikehidupan dan penghidupan sehari-hari dalam bats kemanusian, fungsi risalahnya yaitu mengemban tugas dakwah kepada segenap umat manusia
f.        Alat hidupnya adalah harta benda dan segala sesuatu yang dimiliki olehnya, jiwa raga dan sebagainya
g.       Teladan hidupnya adalah Nabi Muhammad sebagai utusan Allah
h.      Kawan hidupnya didalam umat muslim mempunyai arti khusus adalah suami atau istri yang taat kepada Allah dan semua orang yang pandangan hidupnya sama dengannya
i.         Lawan hidupnya adalah syetan dan bangsa jin serta manusia

Pandangan hidup muslim, ruang lingkupnya meliputi seluruh bidang hidup manusia. Ia hendak menuang bukan saja kehidupan perseorangan, melainkan juga susunan masyarakat kedalam pola-pola yang sehat sehingga ajaran islam dapat dibangun dengan sebenar-benarnya didalam permukaan bumi
-          Pandangan hidup bersumber dari ideologi merupakan abstraksi dari nilai-nilai budaya suatu negara ataupun satu bangsa
-          Pandangan hidup yang bersumber dari hasil perenungan seseorang sehingga dapat memberikan ajaran atau estetika hidup.

Manusia dan Penderitaan

Manusia dan Penderitaan
A.      Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari sanskerta dhra artinya menahan penderitan. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu ada pada lahir atau batin, atau keduanya lahir dan batin.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan tingkat berat atau tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang diangga penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan suatu langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagian.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “resiko” hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagian kepada makhluknya, tetapi  juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna bagi agar manusia sadar untuk tidak berpaling dari-Nya. Untuk itu pada umumnya manusia telah diberikan tanda atau wangsit sebelumnya, hanya saja mampukah manusia menangkap atau tanggap terhadap peringatan yang diberikan-Nya?. Tanda atau wangsit demikian dapat berupa mimpi sebagai permunculan rasa tidak sadar dari manusia waktu tidur, atau mengetahu melalui membaca Koran tentang terjadinya penderitaan. Kepada manusia sebagai homo religious Tuhan telah memberikannya.
Baik dalam Al-Quran maupun kitab suci agama yang lain banyak surat dan ayat yang menguraikan tentang penderitaan yang dialami yang dialami oleh manusia atau berisi peringatan bagi manusia akan adanya penderitaan. Tetapi umunya manusia kurang memperhatikan peringatan tersebut, sehingga manusia mengalami penderitaan.
Hal itu misalnya dalam surat Al-Insyiqoq:6  (q) dinyatakan “ manusia ialah makhluk yang hidup penjuangan. Ayat tersebut diartikan, bahwa manusia harus bekerja keras untuk kelangsungan hidupnya. Untuk kelangsungan hidup ini manusia harus menghadapi alam, menghadapi mansyarakat sekelilingnya, dan tidak boleh lupa untuk bertaqwa kepada Tuhan. Apabila manusia melalaikan salah satu darinya, atau kurang bersungguh-sungguh menghadapinya, maka akibatnya manusia akan menderita. Bila manusia itu sudah berkeluarga, maka penderitaan juga akan dialami oleh keluarganya. Penderitaan semacam itu berarti kesalahan sendiri.
B.      Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan.
Didalam kitab suci diterangkan jenis ancaman dan ancaman siksaan yang dialami manusia di akhirat nanti, yaitu siksaan bagi orang musyrik, syirik, dengki, fitnah, mencuri, memakan harta anak yatim dan sebagainya. Antara lain, ayat 40 surat Al-Ankabut menyatakan:
“ masing-masing bangsa akan kami siksa dengan ancaman siksaan, karena dosa-dosanya. Ada diantaranya kami hujani dengan batu-batu kecil seperti kaum Aad, ada yang diganyang dengan halilintar bergemuruh dasyat seperti kaum Tsamud, ada pula yang kami benamkan ke dalam tanah seperti Qorun, dan ada pula yang kami tenggelamkan seperti kaum Nuh.
Dengan siksaan itu, Allah tidak akan menganiaya mereka, namun merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri, karena dosa-dosa yang mereka perbuat.
Siksaan yang dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari banyak terjadi dan banyak dibaca diberbagai media massa. Bahkan kadang-kadang ditulis dihalaman pertama dengna judul huruf besar, dan kadang-kadang disertai gamber korban.
Diantara siksaan yang bersifat psikis misalnya kebimbangan, kesepian, dan ketakutan.
C.      Kekalutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai ganguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang mengadapi masalah yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah kurang wajar.
Gejala-gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah:
-          Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak nafas, demam, nyeri pada lambung.
-          Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah:
-          Gangguan kejiwaan Nampak dalam gejal-gejala kehidupan si penderita baik jasmani dan rohaninya.
-          Usaha mempertahakan diri dengan cara negative, yaitu mundur atau lari, sehingga cara bertahan dirinya salah, pada orang tidak menderita gangguan kejiwaan bila menghadapi persoalan hidup justru ia lekas akan menyelesaikan permasalahan yang dialaminya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dari persolan, tetapi melawan atau memecahkannya.
-          Kekalutan merupakan titik patah mental dan yang bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab-sebab timbunya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut:
-          Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna, hal-hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur-angsur akan menyudutkan kedudukan dan menghancurkan mentalnya.
-          Terjadinya konflik social budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi, misalnya orang pedesaan yang berat menyesuaikan diri dengna kehidupan kita, orang tua yang telah mapan sulit menerima keadaan baru yang jauh berbeda dari massa jayanya dulu.
-          Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan social over acting sebagai overcompensatie.

D.      Penderitaan dan Perjuagan
Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindariatau menghilangkan sama sekali. Manusia adalah makhluk berbudaya, dengan budayanya itu ia berusaha mengatasai penderitaan yang mengancam. Hal ini membuat manusia itu kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun orang lain yang melihat atau mengamatinya.
E.       Penderitaan, Media Massa dan Seniman
Dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya menyejahterakan manusia dan sebagian yang lainnya membuat manusia menderita. Penciptaan bom atom, reactor nuklir, pabrik senjata,  peluru kendali, pabrik bahan kimia merupakan sumber peluang terjadinya penderitaan manusia. Hal ini sudah terjadi seperti bom atom Nagasaki dan Hiroshima, kebocoran reactor nuklir Unisovyet, kebocoran gas di India. Pengguaan peluru kendali dalam perang Irak.
F.       Penderitaan dan Sebab-sebabnya
-          Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
-          Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan

G.     Pengaruh Penderitaan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif atau pun sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagian, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa “ sesal dahulu pendapatan sesal kemudian tak berguna”, “ nasi sudah menjadi bubur”. Kelanjutan dari sikap negative ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak kawin, tidak punya gairah hidup.