Iklan

Friday, November 23, 2012

PENDIDIKAN DI INDONESIA



BAB I
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting dalam kehidupan. Pendidikan juga merupakan factor terbesar keberhasilan dan kejayaan suatu bangsa dan pendidikan merupakan salah satu cara untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Dengan pendidikan, kepribadian seseorang akan terbentuk lebih baik dan oleh karena itu pendidikan merupakan hal yang harus dan wajib untuk ditingkatkan terus menerus supaya pendidikan yang diberikan bisa berkembang dalam arus globalisasi.
Pengertian pendidikan menurut Prof. H. Mahmud Yunus:
pendidikan adalah usaha-usaha yang sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak dengan tujuan peningkatan keilmuan, jasmani dan akhlak sehingga secara bertahap dapat mengantarkan si anak kepada tujuannya yang paling tinggi. Agar si anak hidup bahagia, serta seluruh apa yang dilakukanya menjadi bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat.
Jadi pendidikan merupakan usaha untuk membentuk kepribadian untuk menjadi lebih baik serta mengantarkan seseorang menuju tujuan atas apa yang dia harapkan.

B.      RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang telah disampaikan pendidikan merupakan hal yang wajib. Pentingnya pendidikan dimasa sekarang ini akan membawa dampak yang lebih baik dan jika dilihat dari background Negara kita Indonesia pendidikan belumlah menjadi hal yang begitu penting terlebih bagi orang yang kurang mampu untuk menyekolahkan anak-anaknya. Dana yang diberikan untuk pendidikan di Indonesia adalah 20% dari total jumlah dana APBN, pada tahun 2012 total jumlah dana APBN Indonesia adalah Rp. 1.435,4 T itu berarti  287.08 dialokasikan untuk dana pendidika, nampaknya hal ini masih belum terlalu terealisasi karena kita masih bisa menyaksikan banyak anak-anak yang mengamen untuk mencukupi kebutuhan mereka ketimbang belajar sekolah. Didalam makalah ini penulis juga merumuskan beberapa rumusan masalah  yaitu:
1.       Kenapa pendidikan itu penting?
2.       Siapa yang bertanggung jawab dalam pendidikan seseorang?
3.       Apa saja permasalahan yang dihadapi dalam pendidikan?
4.       Bagaimana upaya dan solusi atas masalah pendidikan di Indonesia?

C.      TUJUAN PENULISAN
Dari permasalahan di atas penulis mencoba membantu untuk memecahkan masalah tersebut dalam bentuk makalah diharapkan makalah ini bisa menjadi acuan untuk lebih semangat dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Disini penulis juga berharap kepada orang tua untuk tetap mendukung anaknya dalam hal pendidikan. Terakhir, makalah ini juga ditujukan untuk melengkapi tugas dari matakuliah Teori Organisasi Umum #.

BAB II
PEMBAHASAN

1.       Kenapa pendidikan itu penting?
                Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam pendahuluan diatas bahwa pendidikan itu amatlah penting untuk meningkatkan kualitas kepribadian dan merupakan salah satu jalan untuk mencapai tujuan tertinggi (cita-cita). Kita dapat melihat perbedaan Negara Indonesia dengan Negara yang sama berkembang, Negara India misalnya, Negara india sama-sama berkembang dengan Negara Indonesia tetapi dari segi pendidikan Negara India lebih berkualitas dibandingkan dengan Negara kita sendiri. Salah satu Negara yang sudah mengekspor mobil dan motor dengan kualitas yang standar international adalah Negara india, ini merupakan salah satu bukti bahwa pendidikan itu penting, baik untuk diri sendiri maupun untuk Negara.
                Pentingnya pendidikan itu juga mempengaruhi minat dari anak-anak di Negara ini, jika pendidikan di Indonesia sudah memiliki kualitas maka kita akan jarang sekali mendengar dalam media televisi anak sekolahan tawuran, namun kenyataannya dapat kita saksikan bersama, tawuran malah menjadi hal yang membanggakan bagi mereka, bahkan ada mereka yang berprinsip bahwa tawuran itu akan membuat diri mereka merasa lebih dan tidak dianggap oleh temannya penakut istilah trend di mereka yaitu “cupu”, ini merupakan salah satu dari sekian banyak penyebab tawuran.
Dari masalah tawuran diatas, kita sudah dapat menyimpulkan, andaikata seseorang yang akan berencana melakukan tawuran, jika dia memiliki pendidikan yang bagus dia akan berpikir dua kali untuk melakukan hal tersebut, namun karena pendidikan itu belum terlalu efektif, dampaknya bisa kita lihat bersama-sama di media televise belakangan ini.
Pendapat dari UNESCO mengenai pentingnya pendidikan “jika ingin membangun dan berusaha memperbaiki keadaan seluruh bangsa, maka haruslah dari pendidikan, sebab pendidikan adalah kunci menuju perbaikan terhadap peradaban”, pernyataan dari UNESCO diatas telah menegaskan bahwa pendidikan itu benar-benar penting.
2.       Siapa yang bertanggung jawab dalam pendidikan seseorang?
a.       Keluaga.
Pendidikan dan pengajaran paling pertama yang diterima seseorang adalah dari keluarga, karena menurut pandangan sosiologi bahwa,
keluarga merupakan agen sosialisasi yang pertama di lalui oleh seseorang karena keluarga merupakan lingkungan yang pertama kali dirasakan dalam suatu keluarga. Pendidikan yang baik yang diajarkan kepada anak merupakan salah satu factor penentu kepribadian seorang anak. Jadi, keluarga merupakan penangung jawab pendidikan anak yang pertama.
b.      Sekolah.
Sekolah merupakan agen sosialisasi kedua setelah keluarga artinya sekolah merupakan penerimaan pendidikan selain orang tua dimana pendidikan yang diajarkan haruslah berkualitas. Selain itu sekolah diharuskan untuk melengkapi sekolahnya dengan persiapan seperti guru yang berkualitas, infrastruktur, dan kelengkapan peralatan sekolah. Jika seseorang memiliki tingkat pemikiran yang bagus dan berpendidikan bisa jadi salah satu factor pendorongnya adalah sekolah. Oleh karena itu sekolah bertanggung jawab untuk meningkatkan pendidikan seseorang.
c.       Pemerintah
Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk menyediakan pendidikan yang berkualitas. Sesuai dengan UUD 1945 amandemen ke3 dan  4 pasal 31 yaitu ayat:
1.    Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan ***
2.    Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib            membiayainya ***
3.    Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional,yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa ,yang diatur dengan undang-undang ****
4.    Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang kurangnya 20 % dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan nasional ****
5.    Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradapan kesejahteraan umat manusia ****
Dari pasal diatas dapat disimpulkan bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab yang besar dalam hal pendidikan.


3.       Apa saja permasalahan yang dihadapi dalam pendidikan?
Disini penulis mencoba untuk menuliskan beberapa masalah yang dihadapi negara indonesia
a.       Rendahnya kualitas sarana fisik
b.      Rendahnya Kualitas Guru
c.       Rendahnya Kesejahteraan Guru
d.      Rendahnya Prestasi Siswa
e.      Kurangnya Pemerataan Kesempatan Pendidikan.
f.        Rendahnya Relevansi Pendidikan Dengan Kebutuhan
g.       Mahalnya Biaya Pendidikan.

4.       Bagaimana upaya dan solusi atas masalah pendidikan di Indonesia?
upaya dan solusi tentang masalah pendidikan di indonesia adalah dengan memperbaiki Sarana dan prasarana, meningkatkan kualitas pendidik, dan meningkatkan daya saing antara sesama peserta didik.
Memperbaiki sarana dan prasarana merupakan tanggung jawab pemerintah atas dukungan masyarakat. Pemeritah memberikan dana untuk memperbaiki dan mencukupi sarana dan prasarana, dalam hal ini tentu harus disertai dengan dukungan masyarakat jika tidak tentu terdapat masalah-masalah di lapangan yang sebagaimana kita lihat di media televisi seperti penyegelan sekolah. Berarti untuk mendukung kemajauan dalam pendidikan di indonesia haruslah didukung oleh masyarakat dan masyarakat harus sadar tentang pentingnya pendidikan.
Meningkatkan kualitas pendidik seperti guru dan dosen. Dalam hal ini hendaknya diadakan pelatihan tentang tata cara mengajar yang baik dan tepat pada sasaran. Selain itu hendaknya sekolah memberikan penghargaan kepada guru dan dosen yang memiliki prestasi agar guru dan dosen yang lain termotivasi dalam meningkatkan kualitas pengajaran yang ia berikan. Kesejahteraan pendidik juga penting agar pendidik fokus untuk pekerjaannya sebagai pendidik. Memberikan siraman rohani dapat membuat pendidik sadar bahwa dia bertanggung jawab terhadap peserta didiknya dan ini akan memberikan dampak yang positif.
Kepala sekolah dan pemeritah setempat hendaknya memberikan kebijakan-kebijakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Kepala sekolah juga harus diberikan pelatihan untuk menjadi kepala sekolah yang berkualitas. Pemeritah setempat juga harus menyeleksi kepala sekolah yang benar-benar pantas agar sekolah yang dipimpin menjadi bermutu.
Meningkatkan daya saing antara peserta didik dan memberikan penghargaan  akan mempengaruh terhadap cara belajar mereka, karena mereka akan termotivasi untuk selalu meningkatkan cara belajarnya. Namun tak lupa juga diberikan siraman rohani agar mereka tak semata mengejar penghargaan tetapi bagaimana menjadi siswa/siswi yang bermanfaat bagi orang tua dan masyarakat serta bangsa ini.

BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan dari penjelasan tentang pendidikan di Indonesia bahwa pendidikan itu amatlah penting bagi kelangsungan hidup, seseorang akan bermutu jika ia memiliki pendidikan baik pendidikan kepribadian maupun pendidikan ilmu yang dipelajari di sekolah. Pemerintah dan masyarakat memiliki peranan penting dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Masyarakat dan pemerintah harus selalu mendukung kelanjutan pendidikan di Indonesia karena kelangsungan bangsa juga bergantung kepada orang-orang yang berpendidikan. Semua pihak bertanggung jawab atas pendidikan, jika semua orang bertanggung jawab dan menyadari akan pendidikan maka bisa diperkirakan bahwa negara ini akan maju dan mampu bersaing dengan perkembangan zaman.
Saran
Kita harus mendukung pendidikan di Indonesia karena pendidikan merupakan salah satu factor utama untuk meningkatkan dan memajukan Negara sekaligus manusia didalamnya. Selain mendukung semua pihak harusnya bertanggung jawab mensosialisasikan, menyadarkan dan memberikan suatu kewajiban kepada orang terdekat bahwa pendidikan hokumnya wajib bagi setiap orang. Jika pembaca masih menemukan kekurangan dalam pembuatan makalah ini dimohon untuk diberi saran agar makalah selanjutnya lebih  baik.

DAFTAR PUSTAKA

Friday, November 9, 2012

KONFLIK DALAM ORGANISASI


BAB I PENDAHULUAN
A.     LATAR BELAKANG
Dalam wikipedia, konflik berasal dari kata kerja latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Dari penjelasan wikipedia di atas disimpulkan bahwa konflik itu merupakan hal yang sudah mendominasi dalam kehidupan, baik itu konflik dari dalam maupun konflik yang berasal dari luar. Tidak ada manusia yang tidak pernah mengalami konflik namun tidak harus menghilangkan masyarakat  untuk menghilangkan suatu konflik, tetapi dengan sikap yang tepat maka konflik bisa dicerna untuk dicari jalan keluarnya.
Untuk menyelesaikan suatu konflik, sebaiknya harus tahu apa saja jenis-jenis konflik, sumber konflik, teori konflik dan strategi penyelesaian konflik agar bisa bersikap yang tepat untuk menyelesaikan suatu konflik.
B.     RUMUSAN MASALAH
Untuk menyelesaikan konflik telah dijelaskan dalam latar belakang dan sebaiknya bersikap tepat dikala menghadapi konflik. Berikut rumusan masalahnya:
-          Pengertian konflik
-          Jenis-jenis dari konflik
-          Sumber dari konflik
-          Strategi penyelesaian konflik
-          Motivasi
-          Teori motivasi

C.     TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulis dalam membuat makalah ini yang pertama adalah untuk melengkapi tugas dari mata kuliah Teori Organisasi Umum 1, penulis juga berharap makalah ini bisa dijadikan untuk bahan belajar khususnya tentang konflik. Selain itu penulis juga berharap makalah selanjutnya akan lebih baik lagi dari makalah-makalah sebelumnya.

BAB II PEMBAHASAN
A.     PENGERTIAN KONFLIK
Dari wikipedia mengartikan bahwa Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konflik diartikan sebagai percekcokan, perselisihan atau pertentangan. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih(atau juga kelompok) yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tak berdaya.
Menurut Soerjono Soekanto : konflik adalah suatu proses sosial individu atau kelompok yang berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan /atau kekerasan.
Menurut Gillin and Gillin : konflik adalah bagian dari sebuah proses sosial yang terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan fisik, emosi , kebudayaan dan perilaku
Dapat disimpulkan bahwa konflik merupakan suatu proses sosial yang dialami oleh individu maupun kelompok dimana salah satu pihak memiliki perbedaan dan  berusaha untuk memenuhi tujuannya walaupun dengan cara ancaman dan atau kekerasan.
B.     JENIS-JENIS KONFLIK
Menurut Lewis A. Coser konflik dibedakan menjadi 2 yaitu :
Konflik realistis berasal dari kekecewaan individu atau kelompok terhadap sistem atau  tuntutan yang terdapat dalam hubungan sosial.
Konflik nonrealistis adalah konflik yang bukan berasal dari tujuan-tujuan persaingan yang antagonis(berlawanan), melainkan dari kebutuhan pihak-pihak tertentu untuk meredakan ketegangan.

Berdasarkan kedua bentuk konflik di atas Lewis A. Coser membedakannya lagi kedalam dua bentuk konflik berbeda, yaitu :
1.    Konflik In-group adalah konflik yang terjadi dalam kelompok itu sendiri.
2.    Konflik Out-Group adalah konflik yang terjadi antara suatu kelompok dengan kelompok lain.

Menurut Soerjono Soekanto konflik dibedakan menjadi 5 bentuk, yaitu :
1.      Konflik atau pertentangan pribadi
2.      Konflik atau pertentangan rasial
3.      Konflik atau pertentangan antar kelas-kelas sosial
4.      Konflik atau pertentangan politik
5.      Konflik atau pertentangan yang bersifat internasional

Berdasarkan Sifatnya :
1.      Konflik destruktif, merupakan konflik yang muncul karena adanya perasaan tidak senang , rasa benci dan dendam dari seseorang ataupun kelompok orang . Pada titik tertentu konflik ini dapat merusak atau menghancurkan sebuah hubungan.
2.      Konflik konstruktif, merupakan konflik yang bersifat fungsional, konflik ini muncul karena adanya perbedaan pendapat dari kelompok-kelompok dalam menghadapi suatu permasalahan. Konflik ini menghasilkan konsesus dari perbedaan pendapat menuju sebuah perbaikan.

Berdasarkan posisi pelaku yang berkonflik :
1.      Konflik vertikal, konflik antar komponen masyarakat didalam suatu struktur yang bersifat hirarkis
2.      Konflik horisontal,konflik antara individu atau kelompok yang memiliki kedudukan relatif sama.
3.      Konflik diagonal, merupakan konflik yang terjadi karena adanya ketidakadilan aloksi sumber daya ke seluruh organisasi sehingga menimbulkan pertentangan ekstrim, contoh konflik poso

Berdasarkan sifat pelaku yang berkonflik :
4.      Konflik terbuka, merupakan konflik yang diketahui semua pihak, contoh konflik antara Israel dengan Palestina.
5.      Konflik tertutup, konflik yang hanya diketahui oleh orang-orang atau kelompok yang terlibat konflik.

Berdasarkan konsentrasi aktivitas Manusia di dalam masyarakat :
Konflik sosial, merupakan konflik yang terjadi akibat adanya perbedaan kepentingan sosial dari pihak yang berkonflik. Konflik sosial dibedakan menjadi dua, yaitu :
6.      Konflik sosial vertikal : konflik yang terjadi antara masyarakat dengan negara.
7.      Konflik sosial horisontal : konflik yang terjadi antar etnis, suku atau agama.
Berdasarkan bidangnya
1.
Konflik Politik, yaitu konflik yang terjadi akibat terjadi karena perbedaan kepentingan yang berkaitan dengan kekuasaan
2. Konflik Ekonomi, konflik akibat adanya perebutan sumber daya ekonomi dari pihak yang berkonflik.
3. Konflik Budaya, konflik akibat adanya perbedaan kepentingan budaya dari pihak yang berkonflik.
4. Konflik Ideologi, konflik akibat perbedaan paham yang diyakini oleh seseorang atau sekolompok orang , contoh konflik saat G30-S/PKI
Dari sudut psikologi sosial, Ursula Lehr mengemukakan konflik sebagai berikut :
1.      Konflik dengan orangtua
2.      Konflik dengan anak-anak sendiri
3.      Konflik dengan keluarga
4.      Konflik dengan orang lain
5.      Konflik dengan suami atau istri
6.      Konflik disekolah
7.      Konflik dalam pemilihan pekerjaan
8.      Konflik agama
9.      Konflik pribadi

C.     SUMBER DARI KONFLIK
Sumber konflik dalam organisasi dapat ditelusuri melalui Konflik dalam diri individu (intrapersonal conflict), Konflik antarindividu (Interpersonal conflict), Konflik antarkelompok (Intergroup conflict), ataupun Konflik antar individu dengan kelompok.
Faktor-faktor yang menyebabkan sebuah konflik
•     faktor komunikasi (communication factors)
•     faktor struktur tugas maupun struktur organisasi (job structure or organization structure)
•     faktor yang bersifat personal. (personal factors)
•     faktor lingkungan (environmental factors)

1.    Konflik ini bisa berasal dari dalam diri. penyebab dari dalam bisa bersumber dari sifat-sifat atau ciri-ciri kepribadian dari orang yang bersangkutan. Hal ini terjadi karena seseorang diperhadapkan pada dua tujuan atau karena harus membuat keputusan untuk memilih alternative yang terbaik.

2.    Konflik yang bersumber dari luar. Misalnya,
tuntutan lingkungan kerja yang baru, kehilangan kebebasan pribadi, erosi kontak wajah, terus-menerus dipaksa mempelajari keterampilan kerja baru karena tuntutan pekerjaan, dan terlewatkan dalam promosi jabatan.

3.    Konflik yang disebabkan oleh pembagian sumber daya (resource interdependence). Antarunit kerja bersaing karena untuk mendapatkan sumber daya yang lebih (personil, dana, material, peralatan, ruangan, fasilitas computer dan lainnya).

4.    Deskripsi tugas yang tidak jelas. Ini akan mengakibatkan konflik karena tidak ada guide lines dan policies yang jelas, akan membuat kelompok lainnya tersinggung karena dilangkahi.

5. Perbedaan kekuasaan dan status. Biasanya terjadi karena suatu departemen merasa lebih penting atau memiliki rasa over value ketimbang departemen lainnya. Departemen yang lainnya pasti akan merasa dilecehkan.

6.    Perbedaan sistem imbalan dan intensif yang diatur per-unit, bukan berdasarkan tujuan organisasi.

7.    Faktor birokratik, dimana pegawai lini memiliki wewenang dalam proses pengambilan keputusan sementara staf lebih pada memberikan rekomendasi atau saran. Sering pegawai lini merasa lebih penting, sementara staf merasa lebih ahli. Ujung-ujungnya konflik.

8.    sistem komunikasi dan informasi yang terganggu. Kadang, terjadi misunderstanding di kalangan pelaku organisasi karena informasi yang diterima kurang jelas atau bertentangan dengan tujuan yang sebenarnya.

D.        STRATEGI PENYELESAIAN KONFLIK
Pendekatan penyelesaian konflik oleh pemimpin dikategorikan dalam dua dimensi ialah kerjasama/tidak kerjasama dan tegas/tidak tegas. Dengan menggunakan kedua macam dimensi tersebut ada 5 macam pendekatan penyelesaian konflik ialah :

1.      Menghindar
Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik tidak terlalu penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan ditimbulkannya. Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan pihak-pihak yang berkonfrontasi untuk menenangkan diri. Manajer perawat yang terlibat didalam konflik dapat menepiskan isu dengan mengatakan “Biarlah kedua pihak mengambil waktu untuk memikirkan hal ini dan menentukan tanggal untuk melakukan diskusi”

2.      Mengakomodasi
Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan. Perawat yang menjadi bagian dalam konflik dapat mengakomodasikan pihak lain dengan menempatkan kebutuhan pihak lain di tempat yang pertama.

3.      Kompetisi
Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan metode yang penting untuk alasan-alasan keamanan.

4.      Kompromi atau Negosiasi
Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.

5.      Memecahkan Masalah atau Kolaborasi
Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama.Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya.

Mengendalikan konflik berarti menjaga tingakat konflik yang kondusif bagi perkembangan organisasi sehingga dapat berfungsi untuk menjamin efektivitas dan dinamika organisasi yang optimal. Namun bila konflik telah terlalu besar dan disfungsional, maka konflik perlu diturunkan intensitasnya, antara lain dengan cara :
  • Mempertegas atau menciptakan tujuan bersama. Perlunya dikembangkan tujuan kolektif di antara dua atau lebih unit kerja yang dirasakan bersama dan tidak bisa dicapai suatu unit kerja saja.
  • Meminimalkan kondisi ketidak-tergantungan. Menghindari terjadinya eksklusivisme diatara unit-unit kerja melalui kerjasama yang sinergis serta membentuk koordinator dari dua atau lebih unit kerja.
  • Memperbesar sumber-sumber organisasi seperti : menambah fasilitas kerja, tenaga serta anggaran sehingga mencukupi kebutuhan semua unit kerja.
  • Membentuk forum bersama untuk mendiskusikan dan menyelesaikan masalah bersama. Pihak-pihak yang berselisih membahas sebab-sebab konflik dan memecahkan permasalahannya atas dasar kepentingan yang sama.
  • Membentuk sistem banding, dimana konflik diselesaikan melalui saluran banding yang akan mendengarkan dan membuat keputusan.
  • Pelembagaan kewenangan formal, sehingga wewenang yang dimiliki oleh atasan atas pihak-pihak yang berkonflik dapat mengambil keputusan untuk menyelesaikan perselisihan.
  • Meningkatkan intensitas interaksi antar unit-unit kerja, dengan demikian diharapkan makin sering pihak-pihak berkomunikasi dan berinteraksi, makin besar pula kemungkinan untuk memahami kepentingan satu sama lain sehingga dapat mempermudah kerjasama.
  • Me-redesign kriteria evaluasi dengan cara mengembangkan ukuran-ukuran prestasi yang dianggap adil dan acceptable dalam menilai kemampuan, promosi dan balas jasa.

6.      Motivasimotivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah , dan ketekunan.Berdasarkan teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow, teori X dan Y Douglas McGregor maupun teori motivasi kontemporer, arti motivasi adalah alas an yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Seorang dikatakan memiliki motivasi tinddi dapat diartikan orang tersebut memiliki alas an yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan percakapan “saya ingin anak saya memikilik motivasi yang tinggi”. Statemen ini bisa diartikan oarng tua tersebt menginginkan anaknya memiliki semangat belajar yang tinggi. Maka, perlu dipahami bahwa ada perbedaan penggunaan istilah motivasi sebagai sebuah alasan, dan ada juga yang mengartikan motivasi sama dengan semangat.

7.                  Teori Motivasi Menurut Abraham Maslow :mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkan dalam 5 tingkatan. Lima tingkatan kebutuhan itu dikenal degan istilah hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling atas tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting.
5 kebutuhan itu adalah:
-           kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, kebutuhan pokok)
-           kebutuhan rasa aman
-           kebutuhan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi degnan orang lain, diterima, memiliki
-           kebutuhan akan penghargaan (Prestasi)
-           Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif dan ilmu pengetahuan)

BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
Bahwa konflik itu tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari dan setiap manusia bisa dipastikan memiliki konflik dalam hidupnya baik konflik dalam diri maupun diluar dirinya sendiri. Penyebab terjadinya konflik adalah ingin merasa lebih dari individu atau kelompok lain dikarenakan adanya satu tujuan yang bertentangan degan individu atau kelompok lain, sedangkan konflik yang terjadi dalam diri sendiri disebabkan kurangnya pemahaman dan tidak mengetahu solusi dari masalah yang dihapadi, artinya jika seseorang ingin menyelesaikan konflik dalam dirinya dia harus tahu bagaimana solusi dari permasalahan yang dihapadi dan menjauhkan diri untuk lari dalam masalah yang dihadapi.