Iklan

Saturday, January 26, 2013

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI



KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

BAB I
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG
Komunikasi adalah cara untuk menyampaikan sesuatu kepada seseorang melalui apa saja yang bisa dimengerti oleh orang lain. Hampir setiap harinya manusia selalu berkomunikasi tidak hanya manusia juga, hewan pun berkomunikasi dengan caranya sendiri. Komunikasi adalah hal yang paling utama untuk menyampaikan maksud tertentu dengan cara yang berbeda beda sehingga terjadilah hubungan timbale balik. Untuk menginginkan komunikasi yang baik maka diperlukan untuk mengetahui cara-cara berkomunikasi yang biak, apa saja hambatan dalam komunikasi, unsu-unsur dalam komunikasi sehingga seseorang bisa menempatkan dirinya untuk menjalin komunikasi yang baik.

Sehunbungan dengan itu, komunikasi yang baik juga diperlukan dalam suatu organisasi supaya tujuan dari organisai bisa menjadi lebih baik dengan adanya komunikasi yang baik dan lancer. Seseorang yang belum bisa menempatkan komunikasi yang baik yang sesuai dengan area dimana dia mengadakan interaksi komunikasi akan sulit untuk mengetahui hal yang tepat untuk berkomunikasi, bisa jadi orang tersebut akan salah bicara. Seorang ustads tentu akan berbahasa arab dikalangan santrinya dan akan berbicara dengan pedagang sesuai dengan topiknya sipedagang agar interaksi lebih baik. Oleh karena itu pembinaan komunikasi yang baik sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

B.      RUMUSAN MASALAH
-          Pengertian komunikasi
-          Unsur-unsur komunikasi
-          Bagaimana menyalurkan ide malalui komunikasi
-          Hambatan-hambatan komunikasi
-          Klasifikasi komunikasi

C.      TUJUAN PENULISAN
Tujuan makalah ini dibuat untuk memberikan paparan lebih lanjut mengenai komunikasi. Untuk pembinaan komunikasi  yang baik penempatan komunikasi dan mengetahui apa saja hambatan dalam komunikasi sehingga jika terjadi suatau kesalahan dalam berkomunikasi seseorang dapat belajar dari makalah ini untuk mendapatkan paparan mengenai masalah dan hambatan dalam komunikasi . Selain itu juga menambah wawasan tentang cara penulisan makalah dan untuk melengkapi nilai dan untuk melengkapi tugas softskill yang belum dari Universitas Gunadarma
BAB II
PEMBAHASAN

A.      DEFINISI KOMUNIKASI
adalah penjabaran tentang arti istilah komunikasi berdasarkan pencetusnya. Artikel ini berisi daftar definisi komunikasi.
Pengertian komunikasi menurut para ahli :

Raymond Ross

Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.

 

Colin Cherry
Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling menggunakan informasi dengan untuk mencapai tujuan bersama dan komunikasi merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan pembangkitan balasannya.
Definisi komunikasi : Menurut Forsdale (1981) seorang ahli pendidikan terutama ilmu komunikasi : Dia menerangkan dalam sebuah kalimat bahwa “communication is the process by which a system is established, maintained and altered by means of shared signals that operate according to rules”. Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu sistem dibentuk, dipelihara, dan diubah dengan tujuan bahwa sinyal-sinyal yang dikirimkan dan diterima dilakukan sesuai dengan aturan.
Everett M. Rogers
Komunikasi adalah proses suatu ide dialihkan dari satu sumber kepada satu atau banyak penerima dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.


B.      UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
1.   Komunikator (communicator), yaitu memberi berita, yang dalam hal ini adalah orang yang berbicara, pengirim berita atau orang yang memberitakan.
2.    Menyampaikan berita, dalam hal ini dapat dilakukan dengan cara mengatakan, mengirim atau menyiarkan.
3.    Berita-berita yang disampaikan (message), dapat dalam bentuk perintah, laporan, atau saran.
4.   Komunikan (communicate), yaitu orang yang dituju, pihak penjawab atau para pengunjung. Dengan kata lain orang yang menerima berita.
5.   Tanggapan atau reaksi (response), dalam bentuk jawaban atau reaksi.
Kelima unsure komunikasi tersebut (Komuniakator, Menyampaikan berita, Berita-berita yang disampaikan, Komunikan dan Tanggapan atau reaksi) merupakan kesatuan yang utuh dan bulat, dalam arti apabila satu unsure tidak ada, maka komunikasi tidak akan terjadi. Dengan demikian masing-masing unsur saling berhubungan dan ada saling ketergantungan. Jadi dengan demikian keberhasilan suatu komunikasi ditentukan oleh semua unsure tersebut.


C.      CARA PENYALURAN IDE MELALUI KOMUNIKASI
Pada umumnya komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan gerak gerik badan seperti tersenyum,menggelengkan kepala, dan mengangkat bahu.
 Dalam menyalurkan ide atau solusi harus ada si pengirim (sender) dan si penerima (receiver). Ide-ide yang diambil pun tidak sembarangan, tetapi ada penyaringan dan seleksi untuk diambil ide manakah yang terbaik untuk di ambil dan dilaksanakan untuk oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan bersama,serta visi dan misi suatu organisasi.

Tahap-Tahap Cara menyalurkan ide melalui komunikasi yaitu :
  1. Ide (gagasan) = Si Sender
  2. Perumusan
    Dalam perumusan, disini ide si sender disampaikan dalam kata-kata.
  3. Penyaluran (Transmitting)
    Penyaluran ini adalah bisa lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat dsb.
  4. Tindakan
    Dalam tindakan ini sebagai contoh misalnya perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
  5. Pengertian
    Dalam pengertian ini disini kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si receiver.
  6. Penerimaan
    Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).

D.      HAMBATAN-HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI
Berikut ini adalah hambatan – hambatan dalam Komunikasi :

1.   Hambatan dari Proses Komunikasi :
-          Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.
-          Hambatan dalam penyandian/symbol Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.
-          Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
-          Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima
-          Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
-          Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.

2.    Hambatan Fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya.

3.    Hambatan Semantik yaitu kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima.

4.    Hambatan Psikologis berupa Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.


E.       KLASIFIKASI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

1.       Komunikasi lisan
komunikasi lisan secara langsung adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang saling bertatap muka secara langsung dan tidak ada jarak atau peralatan yang membatasi mereka.lisan ini terjadi pada saat dua orang atau lebih saling berbicara/ berdialog, pada saat wawancara, rapat, berpidato.komunikasi lisan yang tidak langsung adalah komunikasi yang dilakukan dengan perantara alat seperti telepon, handphone, VoIP, dan lain sebagainya karena adanya jarak dengan si pembicara dengan lawan bicara.

2.       Komunikasi tulisan
komunikasi tulisan adalah komunikasi yang di lakukan dengan perantaraan tulisan tanpa adanya pembicaraan secara langsung dengan menggunakan bahasa yang singkat, jelas, dan dapat dimengerti oleh penerima.Komunikasi tulisan dapat berupa surat-menyurat, sms, surat elektronik, dan lain sebagainya. komunikasi tulisan juga dapat melalui naskah-naskah yang menyampaikan informasi untuk masyarakat umum dengan isi naskah yang kompleks dan lengkap seperti surat kabar, majalah, buku-buku dan foto pun dapat menyampaikan suatu komunikasi secara lisan namun tanpa kata-kata. Begitu pula dengan spanduk, iklan, dan lain sebagainya.

3.       KOMUNIKAS VERBAL
Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol verbal. Simbol verbal bahasa merupakan pencapaian manusia yang paling impresif. Ada aturan-aturan yang ada untuk setiap bahasa yaitu fonologi, sintaksis, semantik dan pragmatis.
4.       KOMUNIKASI NONVERBAL
Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara.Para ahli di bidang komunikasi nonverbal biasanya menggunakan definisi "tidak menggunakan kata" dengan ketat, dan tidak menyamakan komunikasi non-verbal dengan komunikasi nonlisan. Contohnya, bahasa isyarat dan tulisan tidak dianggap sebagai komunikasi nonverbal karena menggunakan kata, sedangkan intonasi dan gaya berbicara tergolong sebagai komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal juga berbeda dengan komunikasi bawah  sadar, yang dapat berupa komunikasi verbal ataupun nonverbal.


JENIS - JENIS KOMUNIKASI NONVERBAL :

1.       KOMUNIKASI OBJEK
Komunikasi objek yang paling umum adalah penggunaan pakaian. Orang sering dinilai dari jenis pakaian  yang digunakannya, walaupun ini dianggap termasuk salah satu bentuk stereotipe. Misalnya orang sering  lebih menyukai orang lain yang cara berpakaiannya menarik. Selain itu, dalam wawancara pekerjaan seseorang  yang berpakaian cenderung lebih mudah mendapat pekerjaan daripada yang tidak. Contoh lain dari penggunaan  komunikasi objek adalah seragam.
-          Sentuhan
Haptik adalah bidang yang mempelajari sentuhan sebagai komunikasi nonverbal. Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain. Masing-masing bentuk komunikasi ini menyampaikan pesan tentang tujuan atau perasaan dari sang penyentuh. Sentuhan juga dapat menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima sentuhan, baik positif ataupun negatif.
-          Kronemik
Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu (punctuality).
-          Gerakan tubuh
Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap  tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frase, misalnya mengangguk  untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan, misalnya memukul meja untuk menunjukkan kemarahan; untuk mengatur atau menngendalikan jalannya percakapan; atau  untuk melepaskan ketegangan
-          Proxemik
Proxemik atau bahasa ruang, yaitu jarak yang Anda gunakan ketika berkomunikasi dengan orang lain, termasuk  juga tempat atau lokasi posisi Anda berada. Pengaturan jarak menentukan seberapa jauh atau seberapa dekat  tingkat keakraban Anda dengan orang lain, menunjukkan seberapa besar penghargaan, suka atau tidak suka dan perhatian Anda terhadap orang lain, selain itu juga menunjukkan simbol sosial. Dalam ruang personal, dapat dibedakan menjadi 4 ruang interpersonal :
ü  Jarak intim
ü  Jarak personal
ü  Jarak social
ü  Jarak public
-          Vokalik
Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Ilmu yang mempelajari hal ini disebut paralinguistik. Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain. Selain itu, penggunaan suara-suara pengisi seperti "mm", "e", "o", "um", saat berbicara juga tergolong unsur vokalik, dan dalam komunikasi yang baik hal-hal seperti ini harus dihindari.
-          Lingkungan
Lingkungan juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu. Diantaranya adalah penggunaan  ruang, jarak, temperatur, penerangan, dan warna. Proses komunikasi dalam suatu o r g a n i s a s i  harus  memberi  kemungkinan  dalam  empat arah   yang berbeda, kebawah,  ke atas,  horizontal dan diagonal. Deskripsi dar arah  komunikasi tersebut sebagai  berikut :
ü  Komunikasi ke bawah.
ü  Komunikasi ke atas
ü  Komunikasi horizontal
ü  Komunikasi diagonal

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
                Jadi komunikasi merupakan hal yang terpenting  dalam kehindupan sehari-hari untuk menyampaikan maksud dan tujuan dan untuk itu diperlukan juga pemahaman tentang seluk beluk komunikasi agar komunikasi yang dijalin akan berjalan dengan baik. Komunikasi juga salah satu hal untuk berinteraksi dengan makhluk lain seperti manusia, hewan, dunia lain tentu dengan cara yang mereka mengerti.
Bila tidak adanya komunikasi yang tidak jelas maka akan terjadi kesalahpahaman jadi kita harus jelas dalam berkomunikasi antara atasan,bawahan,maupun setingkat. menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan jelas. agar tidak terjadi kesalah pahaman.

SARAN
            Adapun saran yang dapat diberikan kepada pembaca dan penulis mengenai makalah ini adalah:
1.       Diharapkan penulis dapat mengembangkan dan melanjutkan penulisan makalah mengenai komunikasi ini.
2.      Diharapkan hasil penulisan makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan dan ilmu pengetahuan.

Analisis model kepemimpinan Soekarno



dr.(hc) ir. soekarno nama lengkap dari soekarno (er, eyd: sukarno, nama lahir: koesno sosrodihardjo) (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901 – meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun) adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945–1966. Ia memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945. Soekarno adalah yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia dan ia sendiri yang menamainya.
Model Kepemimpinan Soekarno
Kepemimpinan SoekarnoA. Karir Kepemimpinan Soekarno
Soekarno memulai karirnya sebagai pemimpin organisasi pada usia 26 tahun,tepatnya 14 Juli 1927. Pada saat itu beliau memimpin sebuah partai politik yaitu Partai Nasional Indonesia (PNI) yang mempunyai arah perjuangan kemerdekaan bagiIndonesia. Hal ini mengakibatkan para pimpinan PNI termasuk Soekarno ditangkap dandiadili oleh pemerintahan kolonial Belanda. Tetapi pada saat di dalam proses pengadilan Soekarno malah menyampaikan pandangan politiknya mengenai gugatannyaterhadap pemerintahan yang terkenal dengan
 Indonesia menggugat 

Sikap Soekarno sebagai pemimpin bangsa pada saat itu sangat menekankan pentingnya persatuan dalam nasionalisme, kemandirian sebagai sebuah bangsa dan anti pejajahan. Hal ini tercermin di dalam pidato-pidato beliau dalam menggelorakansemangat revolusi secara besaran-besaran untuk lepas dari belenggu imperialisme.Akhirnya Soekarno berhasil menggelorakan semangat revolusi dan mengajak berdiri diatas kaki sendiri bagi bangsanya, walaupun belum sempat berhasil membawa rakyatnyadalam kehidupan yang sejahtera. Konsep “berdiri di atas kaki sendiri” memang belumsampai ke tujuan tetapi setidaknya berhasil memberikan kebanggaan pada eksistensi bangsa. Daripada berdiri di atas utang luar negeri yang terbukti menghadirkanketergantungan dan ketidakberdayaan (neokolonialisme).Sikap tersebut mengakibatkan Belanda membubarkan organisasi PNI sehinggaSoekarno dan teman seperjuangannya bergabung dengan Partindo pada bulan Juni tahun1930. Setelah melalui perjuangan yang panjang bahkan beliau pernah dipenjara kembalioleh Belanda namun tidak menyurutkan langkah perjuangannya. Pada akhirnya, padatanggal 17 Agustus 1945 Soekarno bersama Muhammad Hatta berhasilmemproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia menandai berdirinya negara yang berdaulat. Sebelumnya, ia juga berhasil merumuskan Pancasila yang kemudian menjadidasar (ideologi) Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ia berupaya mempersatukannusantara. Bahkan ia berusaha menghimpun bangsa-bangsa di Asia, Afrika, danAmerika Latin dengan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang kemudian berkembang menjadi Gerakan Non Blok.Setelah pemerintahan berjalan di tangan bangsa Indonesia, Soekarno memimpin pemerintahan dan mengalami berbagai fase dalam pemerintahannya. Fase pertama
http://sync.mathtag.com/sync?mt_exid=2&admeld_user_id=d54fc4a1-8321-40be-9277-fbf6333ceb70&admeld_adprovider_id=296&admeld_call_type=redirect&admeld_callback=http://tag.admeld.com/match 
pemerintahan Presiden Soekarno (1945-1959) diwarnai semangat revolusioner, sertadipenuhi kemelut politik dan keamanan. Belum genap setahun menganut sistem presidensial sebagaimana yang diamanatkan UUD 1945, pemerintahan Soekarnotergelincir ke sistem semi parlementer. Pemerintahan parlementer pertama dan keduadipimpin oleh Perdana Menteri Sutan Sjahrir. Pemerintahan Sjahrir dilanjutkan oleh PMMuhammad Hatta yang merangkap Wakil Presiden.Kepemimpinan Soekarno terus menerus berada di bawah tekanan militer Belanda yang ingin mengembalikan penjajahannya, pemberontakan-pemberontakan bersenjata, dan persaingan di antara partai-partai politik. Sementara pemerintahan parlementer jatuh-bangun. Perekonomian terbengkalai lantaran berlarut-larutnyakemelut politik. Ironisnya, meskipun menerima sistem parlementer, Soekarnomembiarkan pemerintahan berjalan tanpa parlemen yang dihasilkan oleh pemilihanumum. Semua anggota DPR (DPRGR) dan MPR (MPRS) diangkat oleh presiden dari partai-partai politik yang dibentuk berdasarkan Maklumat Wakil Presiden, tahun 1945.
Demi kebutuhan membentuk Badan Konstituante untuk menyusun konstitusi barumenggantikan UUD 1945, Soekarno menyetujui penyelenggaraan Pemilu tahun 1955, pemilu pertama dan satu-satunya Pemilu selama pemerintahan pada saat itu. Pemilutersebut menghasilkan empat besar partai pemenang yakni PNI, Masjumi, NU dan PKI.Usai Pemilu, Badan Konstituante yang disusun berdasarkan hasil Pemilu, mulai bersidang untuk menyusun UUD baru. Namun sidang-sidang secara marathon selamalima tahun gagal mencapai kesepakatan untuk menetapkan sebuah UUD yang baru.Menyadari bahwa negara berada di ambang perpecahan, Soekarno dengandukungan Angkatan Darat, mengumumkan dekrit 5 Juli 1959. Isinya; membubarkanBadan Konstituante dan kembali ke UUD 1945. Sejak 1959 sampai 1966, Bung Karnomemerintah dengan dekrit, menafikan Pemilu dan mengangkat dirinya sebagai presidenseumur hidup.
Pemerintahan parlementer yang berpegang pada UUD Sementara, juga jatuh dan bangun oleh mosi tidak percaya. Akibatnya, kondisi ekonomi kacau.Pada fase kedua kepemimpinannya, 1959-1967, Soekarno menerapkandemokrasi terpimpin. Semua anggota DPRGR dan MPRS diangkat untuk mendukung program pemerintahannya yang lebih fokus pada bidang politik. Bung Karno berusahakeras menggiring partai-partai politik ke dalam ideologisasi NASAKOM—Nasional,Agama dan Komunis. Tiga pilar utama partai politik yang mewakili NASAKOM adalah
 
PNI, NU dan PKI. Bung Karno menggelorakan Manifesto Politik USDEK. Diamenggalang dukungan dari semua kekuatan NASAKOM. Namun di tengah tingginya persaingan politik Nasakom itu, pada tahun 1963, bangsa ini berhasil membebaskanIrian Barat dari cengkraman Belanda.Tahun 1964-1965, Soekarno kembali menggelorakan semangat revolusioner  bangsanya ke dalam peperangan (konfrontasi) melawan Federasi Malaysia yangdidukung Inggris. Sementara, dalam kondisi itu, tersiar kabar tentang sakitnyaSoekarno. Situasi semakin runyam tatkala PKI melancarkan Gerakan 30 September 1965. Tragedi pembunuhan tujuh jenderal Angkatan Darat tersebut menimbulkan situasichaos di seluruh negeri dan menyebabkan kondisi politik dan keamanan hampir tak terkendali.Menyadari kondisi tersebut, Presiden Soekarno mengeluarkan Surat Perintah 11Maret 1966 kepada Jenderal Soeharto. Ia mengangkat Jenderal Soeharto selakuPanglima Komando Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) yang bertugasmengembalikan keamanan dan ketertiban. Langkah penertiban pertama yang dilakukanSoeharto, sejalan dengan tuntutan rakyat ketika itu, membubarkan PKI. Soekarno,setelah tragedi berdarah tersebut, dimintai pertanggungjawaban di dalam sidangistimewa MPRS tahun 1967. Pidato pertanggungjawabannya ditolak. KemudianSoeharto diangkat selaku Pejabat Presiden dan dikukuhkan oleh MPRS menjadiPresiden RI yang Kedua, Maret 1968.
B. Gaya Kepemimpinan Soekarno
Melihat bagaimana seorang Soekarno memimpin di dalam sebuah organisasimaupun pemerintahan, menunjukkan perannya yang sentral sebagai seorang pemimpinsejati, sebagai seorang inspirator, idealis dan sebagai simbol perjuangan rakyat dalammenegakkan negara yang berdaulat yang dapat dijadikan sebagai panutan. Akan tetapi,ia akhirnya dijadikan kambing hitam atas peristiwa yang mengakibatkan kekacauan politik di masa akhir kepemimpinannya. Dan gaya yang diterapkannya jelasmenunjukkan bahwa Soekarno merupakan tipe pemimpin yang demokratis denganmengedepankan semangat persatuan di atas kepentingan golongan, kelompok, ras, suku,agama tertentu akan tetapi juga ada yang menilainya sebagai pemimpin yang bertipe
http://tag.admeld.com/match?admeld_adprovider_id=338&external_user_id=C3D0C0ADACBC914E614446740258EF8B
otoriter karena terkesan memaksakan kebijakan pemerintahannya kepada lembagalegislatif pada saat itu.Sebagai seorang pemimpin sejati soekarno mampu membawa arah perjuangantetap konsisten meskipun banyaknya rintangan yang dihadapinya. Dapat dijadikancontoh ketika beliau berkali-kali dipenjara oleh pemerintahan kolonial, beliau tetaptegar bahkan semakin lantang dalam menentang penjajahan sampai memperolehkemerdekaannya.Dalam hal sebagai inspirator atau seorang idealis Soekarno dapat menunjukkan prestasinya melalui rumusan Pancasila yang menjadi dasar negara hingga sekarangdisamping pemikiran-pemikiran yang lain seperti Marhaenisme, kemandirian untuk hidup di atas kaki sendiri, nasionalisme persatuan di atas perbedaan yang ada di dalamnegara dan satu idealisme yang kontroversial mengenai konsep NASAKOM(Nasionalis, Agama dan Komunis) demi tercapainya persatuan bangsa mencapaieksistensinya di dalam mempertahankan kemerdekaan. Sebagai pemimpin yang idealis,Soekarno tidak mudah terpengaruh dengan keadaan bangsa ketika dihadapkan padasituasi yang sedang gawat.
Beliau tetap berada untuk berada di atas prinsipnya sendiridan menghindari campur tangan asing. Idealis seperti ini tercermin dengan seringnya pergantian sistem pemerintahan demi mengatasi masalah di dalam keadaan yang berbeda-beda. Bahkan idealismenya terlihat agak otoriter karena harus memaksakankeputusannya dalam mengatasi krisis dengan dekrit presiden, dan mengangkat dirinyamenjadi presiden seumur hidup misalnya.Pada masa perjuangan menegakkan kedaulatan bangsa, Soekarno layak disebutsebagai simbol perjuangan karena pada saat itu beliau mampu tampil sebagai diplomatdan orator yang mampu mengobarkan semangat perjuangan rakyat. Keberanian beliauterlihat ketika menyuarakan secara berapi-api tentang revolusi nasional, antineokolonialisme dan imperialisme. Dan juga kepercayaannya terhadap kekuatan massa,kekuatan rakyat. Beliau adalah seorang pemimpin yang rendah hati disamping sebagaiseorang pemberani. Sifat ini dapat dilihat dari dalam karyanya ‘Menggali ApiPancasila’. Beliau berkata “Aku ini bukan apa-apa kalau tanpa rakyat. Aku besar karenarakyat, aku berjuang karena rakyat dan aku penyambung lidah rakyat,” Maka pantasapabila beliau dijadikan simbol perjuangan rakyat karena ketulusannya demi dan untuk rakyatnya.
                Pada akhirnya, Soekarno tetaplah manusia biasa yang tidak terlepas darikesalahaan yang harus beliau bayar dengan melepaskan jabatannya sebagi PresidenRepublik Indonesia yang pertama. Pada akhir jabatannya beliau dianggap bersalahdengan terjadinya tragedi G 30 S PKI yang mengakibatkan beliau harus menjadikambing hitam (as scapegoat) atas terjadinya peristiwa itu dan harus turun tahta dari pemimpin bangsa setelah beliau berhasil mengawalinya

Kelebihan :
Paling karismatik baik terhadap rakyat dan kaum wanita, Berani melawan kekuatan asing, komunikator ulung, pergaulan internasional terbaik.
Dari beberapa penilaian orang luar negri tentang kelebihan soekarno yaitu:Howard Jones, dutabesar Amerika Serikat untuk Indonesia pada masa itu pernah mengatakan kepada koleganya di Washington bahwa Sukarno adalah gabungan antara Clark Gable dan Roosevelt. Ini perpaduan sempurna antara seorang superstar tampan yang dipuja banyak perempuan dengan keteguhan seorang negarawan yang diwakili Roosevelt. Pernyataan Howard sampai ke telinga Sukarno. Ia pun senang. Kepada Jones ia mengatakan sesungguhnya ia akan lebih senang kalau dianggap lebih menyerupai Clark Gable dibanding Rosevelt.
Karakter ini pula yang menjelaskan mengapa ia mudah terpukau dengan segala keindahan. Segala sesuatu berkait dengan keindahan pun melekat sepanjang hidupnya, mulai dari sastra, seni pertunjukan, rupa, dan lukis dan termasuk juga gadis-gadis cantik di sekitarnya. Semua menjadi alasan vitalitas enerjik seorang pria yang kemudian memegang tampuk kekuasaan tertinggi di dalam masyarakatnya.
Ia menikmati karya seni dan sanggup memberikan apresiasi terhadap seniman dan mutu karya yang mereka ciptakan sesuai dengan horison intelektualitasnya. “Kami memang merasa sebal dengan minatnya terhadap perempuan.  Tapi kami sangat terkesan dengan antusiasme dan ketertarikannya terhadap lembaga pendidikan, seni, patung dan musik kami. Itu semua bukan sekedar ketertarikan seorang amatiran. Ia tahu banyak dan memiliki perasaan yang mendalam terhadap semua itu,” ujar seorang pejabat protokol bangsa Eropa dalam kunjungan kenegaraan Sukarno di negerinya (Jones: 64).
Dari sini kita melihat bahwa kehidupan pribadinya pun adalah sebuah lukisan penuh warna tanpa basa-basi. Semua hadir apa adanya.
Kelemahan :
 Ide Nasakom justru membuat pertentangan antar anak bangsa yang menjatuhkannya.
Selain dari segi terdapat pula kelemahan dalam kepemimpinannya antara lain:
Ia tidak memiliki alat-alat politik seperti Ho Chi Minh dengan organisasi Vietminh yang menghubungkannya dengan jutaan massa petani di perdesaan. Ia juga tidak memiliki kader seperti Vo Nguyen Giap yang membantunya membentuk Tentara Pembebasan Nasional Vietnam dan menerjemahkan orientasi politik menjadi sebuah tindakan militer. Sukarno hanya dikelilingi oleh pengagum, pengikut dan juga lawan-lawan politik yang berharap dapat meraih keuntungan melalui kedekatan pribadi dengan Sukarno.
Kekuatan politik Sukarno terbesar, yaitu kharisma pribadinya, pada akhirnya menjadi ironi terbesar yang menjadi batu sandungan dalam menjalankan roda kekuasaan itu. Sukarno lebih banyak dikelilingi orang-orang yang menjadi tangan kanan dan kiri dalam agenda-agenda politiknya. Ia mengatur bagaimana dan kapan tangan kanan dan tangan kirinya bergerak dalam momen politik tertentu.
Tetapi pengagum dan pengikut bukanlah kader yang mampu mengembangkan inisiatif dan imajinasi mandiri. Mereka bergerak dalam batasan yang menurut bayangan mereka sendiri sesuai dengan maksud pribadi Sukarno dan membuat interpretasi atas fakta-fakta terkait dengan sosok presiden. Pada akhirnya Sukarno selalu sendirian. Ia tidak memiliki rival sebagai alter-ego yang menandinginya, termasuk juga tidak memiliki kader yang melanjutkan apa yang menjadi cita-cita pribadinya. Ketika Sukarno jatuh dari tampuk kekuasaan, para pengagum dan pengikut pun ikut jatuh bersamanya. Sebagian yang berusaha bertahan hidup dalam suasana baru memilih meninggalkannya.
Dalam kaitan ini kita menilai ‘cara’ Sukarno menjalankan kekuasaannya. Memasuki era 1960an, Sukarno mengatur dinamika politik dengan menjaga pendulum keseimbangan politik untuk selalu di tengah dan terpusat pada dirinya sebagai pemimpin tertinggi.  Ketika PKI dihancurkan Sukarno kehilangan pendulum itu. Sesaat ia mencoba menciptakan pendulum keseimbangan baru, menggantikan kata Nasakom menjadi Nasasos sebagai cara ia mengendalikan kekuasaan. Tetapi semua terlambat dan Sukarno pun jatuh tergelincir.
Di luar politik dalam negeri, pandangan dan sikap politik luar negeri Sukarno adalah salah satu unsur penting yang mempercepat kejatuhannya.
Ia menolak terlibat dalam pakta pertahanan yang diusulkan Amerika Serikat, SEATO. Sebaliknya ia berbicara tentang pembebasan dan netralitas dunia ketiga dalam politik non-blok. Penolakan dan tindakan Soekarno bagi para petinggi di  Washington pada akhirnya menjadi tidak lebih sekedar sebuah ‘lelucon orang sombong.’
Marshall Greens, duta besar Amerika Serikat menjelang masa kejatuhan Soekarno, menggambarkan rasa tidak suka terhadap sosok Soekarno dalam pernyataannya bahwa, ‘[p]enampilannya dengan berpeci tampak mirip Mussolini, dengan seragam militer yang tampan, tongkat komando, serta kefasihan pidato yang menimbulkan gairah.

Kesimpulan:
Soekarno memang telah menciptakan suatu konsep untuk menyatukan bangsa dengan Pancasilanya bahkan dengan pancasila ini semua yang berbeda-beda merasa satu dan kesatuan, menimbulkan sikap kebersamaan gotong royong dan beliau merupakan proklamator kemerdekaan untuk Negara Indonesia. Namun  walau bagaimanapun seseorang pemimpin politik tentu memiliki kekurangan yang menjadi kehancuran kepemimpinannya. Namun dari sekian banyak kekurangan yang dimiliki hendaknya kekurangan ini menjadi pelajaran untuk pemimpin selanjutnya.

Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Soekarno
http://loka-majalah.com/archives/966
http://hanggara-inginpintar.blogspot.com/2011/12/gaya-kepemimpinan-bungkarno.html