Iklan

Friday, November 9, 2012

KONFLIK DALAM ORGANISASI


BAB I PENDAHULUAN
A.     LATAR BELAKANG
Dalam wikipedia, konflik berasal dari kata kerja latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Dari penjelasan wikipedia di atas disimpulkan bahwa konflik itu merupakan hal yang sudah mendominasi dalam kehidupan, baik itu konflik dari dalam maupun konflik yang berasal dari luar. Tidak ada manusia yang tidak pernah mengalami konflik namun tidak harus menghilangkan masyarakat  untuk menghilangkan suatu konflik, tetapi dengan sikap yang tepat maka konflik bisa dicerna untuk dicari jalan keluarnya.
Untuk menyelesaikan suatu konflik, sebaiknya harus tahu apa saja jenis-jenis konflik, sumber konflik, teori konflik dan strategi penyelesaian konflik agar bisa bersikap yang tepat untuk menyelesaikan suatu konflik.
B.     RUMUSAN MASALAH
Untuk menyelesaikan konflik telah dijelaskan dalam latar belakang dan sebaiknya bersikap tepat dikala menghadapi konflik. Berikut rumusan masalahnya:
-          Pengertian konflik
-          Jenis-jenis dari konflik
-          Sumber dari konflik
-          Strategi penyelesaian konflik
-          Motivasi
-          Teori motivasi

C.     TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulis dalam membuat makalah ini yang pertama adalah untuk melengkapi tugas dari mata kuliah Teori Organisasi Umum 1, penulis juga berharap makalah ini bisa dijadikan untuk bahan belajar khususnya tentang konflik. Selain itu penulis juga berharap makalah selanjutnya akan lebih baik lagi dari makalah-makalah sebelumnya.

BAB II PEMBAHASAN
A.     PENGERTIAN KONFLIK
Dari wikipedia mengartikan bahwa Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konflik diartikan sebagai percekcokan, perselisihan atau pertentangan. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih(atau juga kelompok) yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tak berdaya.
Menurut Soerjono Soekanto : konflik adalah suatu proses sosial individu atau kelompok yang berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan /atau kekerasan.
Menurut Gillin and Gillin : konflik adalah bagian dari sebuah proses sosial yang terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan fisik, emosi , kebudayaan dan perilaku
Dapat disimpulkan bahwa konflik merupakan suatu proses sosial yang dialami oleh individu maupun kelompok dimana salah satu pihak memiliki perbedaan dan  berusaha untuk memenuhi tujuannya walaupun dengan cara ancaman dan atau kekerasan.
B.     JENIS-JENIS KONFLIK
Menurut Lewis A. Coser konflik dibedakan menjadi 2 yaitu :
Konflik realistis berasal dari kekecewaan individu atau kelompok terhadap sistem atau  tuntutan yang terdapat dalam hubungan sosial.
Konflik nonrealistis adalah konflik yang bukan berasal dari tujuan-tujuan persaingan yang antagonis(berlawanan), melainkan dari kebutuhan pihak-pihak tertentu untuk meredakan ketegangan.

Berdasarkan kedua bentuk konflik di atas Lewis A. Coser membedakannya lagi kedalam dua bentuk konflik berbeda, yaitu :
1.    Konflik In-group adalah konflik yang terjadi dalam kelompok itu sendiri.
2.    Konflik Out-Group adalah konflik yang terjadi antara suatu kelompok dengan kelompok lain.

Menurut Soerjono Soekanto konflik dibedakan menjadi 5 bentuk, yaitu :
1.      Konflik atau pertentangan pribadi
2.      Konflik atau pertentangan rasial
3.      Konflik atau pertentangan antar kelas-kelas sosial
4.      Konflik atau pertentangan politik
5.      Konflik atau pertentangan yang bersifat internasional

Berdasarkan Sifatnya :
1.      Konflik destruktif, merupakan konflik yang muncul karena adanya perasaan tidak senang , rasa benci dan dendam dari seseorang ataupun kelompok orang . Pada titik tertentu konflik ini dapat merusak atau menghancurkan sebuah hubungan.
2.      Konflik konstruktif, merupakan konflik yang bersifat fungsional, konflik ini muncul karena adanya perbedaan pendapat dari kelompok-kelompok dalam menghadapi suatu permasalahan. Konflik ini menghasilkan konsesus dari perbedaan pendapat menuju sebuah perbaikan.

Berdasarkan posisi pelaku yang berkonflik :
1.      Konflik vertikal, konflik antar komponen masyarakat didalam suatu struktur yang bersifat hirarkis
2.      Konflik horisontal,konflik antara individu atau kelompok yang memiliki kedudukan relatif sama.
3.      Konflik diagonal, merupakan konflik yang terjadi karena adanya ketidakadilan aloksi sumber daya ke seluruh organisasi sehingga menimbulkan pertentangan ekstrim, contoh konflik poso

Berdasarkan sifat pelaku yang berkonflik :
4.      Konflik terbuka, merupakan konflik yang diketahui semua pihak, contoh konflik antara Israel dengan Palestina.
5.      Konflik tertutup, konflik yang hanya diketahui oleh orang-orang atau kelompok yang terlibat konflik.

Berdasarkan konsentrasi aktivitas Manusia di dalam masyarakat :
Konflik sosial, merupakan konflik yang terjadi akibat adanya perbedaan kepentingan sosial dari pihak yang berkonflik. Konflik sosial dibedakan menjadi dua, yaitu :
6.      Konflik sosial vertikal : konflik yang terjadi antara masyarakat dengan negara.
7.      Konflik sosial horisontal : konflik yang terjadi antar etnis, suku atau agama.
Berdasarkan bidangnya
1.
Konflik Politik, yaitu konflik yang terjadi akibat terjadi karena perbedaan kepentingan yang berkaitan dengan kekuasaan
2. Konflik Ekonomi, konflik akibat adanya perebutan sumber daya ekonomi dari pihak yang berkonflik.
3. Konflik Budaya, konflik akibat adanya perbedaan kepentingan budaya dari pihak yang berkonflik.
4. Konflik Ideologi, konflik akibat perbedaan paham yang diyakini oleh seseorang atau sekolompok orang , contoh konflik saat G30-S/PKI
Dari sudut psikologi sosial, Ursula Lehr mengemukakan konflik sebagai berikut :
1.      Konflik dengan orangtua
2.      Konflik dengan anak-anak sendiri
3.      Konflik dengan keluarga
4.      Konflik dengan orang lain
5.      Konflik dengan suami atau istri
6.      Konflik disekolah
7.      Konflik dalam pemilihan pekerjaan
8.      Konflik agama
9.      Konflik pribadi

C.     SUMBER DARI KONFLIK
Sumber konflik dalam organisasi dapat ditelusuri melalui Konflik dalam diri individu (intrapersonal conflict), Konflik antarindividu (Interpersonal conflict), Konflik antarkelompok (Intergroup conflict), ataupun Konflik antar individu dengan kelompok.
Faktor-faktor yang menyebabkan sebuah konflik
•     faktor komunikasi (communication factors)
•     faktor struktur tugas maupun struktur organisasi (job structure or organization structure)
•     faktor yang bersifat personal. (personal factors)
•     faktor lingkungan (environmental factors)

1.    Konflik ini bisa berasal dari dalam diri. penyebab dari dalam bisa bersumber dari sifat-sifat atau ciri-ciri kepribadian dari orang yang bersangkutan. Hal ini terjadi karena seseorang diperhadapkan pada dua tujuan atau karena harus membuat keputusan untuk memilih alternative yang terbaik.

2.    Konflik yang bersumber dari luar. Misalnya,
tuntutan lingkungan kerja yang baru, kehilangan kebebasan pribadi, erosi kontak wajah, terus-menerus dipaksa mempelajari keterampilan kerja baru karena tuntutan pekerjaan, dan terlewatkan dalam promosi jabatan.

3.    Konflik yang disebabkan oleh pembagian sumber daya (resource interdependence). Antarunit kerja bersaing karena untuk mendapatkan sumber daya yang lebih (personil, dana, material, peralatan, ruangan, fasilitas computer dan lainnya).

4.    Deskripsi tugas yang tidak jelas. Ini akan mengakibatkan konflik karena tidak ada guide lines dan policies yang jelas, akan membuat kelompok lainnya tersinggung karena dilangkahi.

5. Perbedaan kekuasaan dan status. Biasanya terjadi karena suatu departemen merasa lebih penting atau memiliki rasa over value ketimbang departemen lainnya. Departemen yang lainnya pasti akan merasa dilecehkan.

6.    Perbedaan sistem imbalan dan intensif yang diatur per-unit, bukan berdasarkan tujuan organisasi.

7.    Faktor birokratik, dimana pegawai lini memiliki wewenang dalam proses pengambilan keputusan sementara staf lebih pada memberikan rekomendasi atau saran. Sering pegawai lini merasa lebih penting, sementara staf merasa lebih ahli. Ujung-ujungnya konflik.

8.    sistem komunikasi dan informasi yang terganggu. Kadang, terjadi misunderstanding di kalangan pelaku organisasi karena informasi yang diterima kurang jelas atau bertentangan dengan tujuan yang sebenarnya.

D.        STRATEGI PENYELESAIAN KONFLIK
Pendekatan penyelesaian konflik oleh pemimpin dikategorikan dalam dua dimensi ialah kerjasama/tidak kerjasama dan tegas/tidak tegas. Dengan menggunakan kedua macam dimensi tersebut ada 5 macam pendekatan penyelesaian konflik ialah :

1.      Menghindar
Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik tidak terlalu penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan ditimbulkannya. Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan pihak-pihak yang berkonfrontasi untuk menenangkan diri. Manajer perawat yang terlibat didalam konflik dapat menepiskan isu dengan mengatakan “Biarlah kedua pihak mengambil waktu untuk memikirkan hal ini dan menentukan tanggal untuk melakukan diskusi”

2.      Mengakomodasi
Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan. Perawat yang menjadi bagian dalam konflik dapat mengakomodasikan pihak lain dengan menempatkan kebutuhan pihak lain di tempat yang pertama.

3.      Kompetisi
Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan metode yang penting untuk alasan-alasan keamanan.

4.      Kompromi atau Negosiasi
Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.

5.      Memecahkan Masalah atau Kolaborasi
Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama.Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya.

Mengendalikan konflik berarti menjaga tingakat konflik yang kondusif bagi perkembangan organisasi sehingga dapat berfungsi untuk menjamin efektivitas dan dinamika organisasi yang optimal. Namun bila konflik telah terlalu besar dan disfungsional, maka konflik perlu diturunkan intensitasnya, antara lain dengan cara :
  • Mempertegas atau menciptakan tujuan bersama. Perlunya dikembangkan tujuan kolektif di antara dua atau lebih unit kerja yang dirasakan bersama dan tidak bisa dicapai suatu unit kerja saja.
  • Meminimalkan kondisi ketidak-tergantungan. Menghindari terjadinya eksklusivisme diatara unit-unit kerja melalui kerjasama yang sinergis serta membentuk koordinator dari dua atau lebih unit kerja.
  • Memperbesar sumber-sumber organisasi seperti : menambah fasilitas kerja, tenaga serta anggaran sehingga mencukupi kebutuhan semua unit kerja.
  • Membentuk forum bersama untuk mendiskusikan dan menyelesaikan masalah bersama. Pihak-pihak yang berselisih membahas sebab-sebab konflik dan memecahkan permasalahannya atas dasar kepentingan yang sama.
  • Membentuk sistem banding, dimana konflik diselesaikan melalui saluran banding yang akan mendengarkan dan membuat keputusan.
  • Pelembagaan kewenangan formal, sehingga wewenang yang dimiliki oleh atasan atas pihak-pihak yang berkonflik dapat mengambil keputusan untuk menyelesaikan perselisihan.
  • Meningkatkan intensitas interaksi antar unit-unit kerja, dengan demikian diharapkan makin sering pihak-pihak berkomunikasi dan berinteraksi, makin besar pula kemungkinan untuk memahami kepentingan satu sama lain sehingga dapat mempermudah kerjasama.
  • Me-redesign kriteria evaluasi dengan cara mengembangkan ukuran-ukuran prestasi yang dianggap adil dan acceptable dalam menilai kemampuan, promosi dan balas jasa.

6.      Motivasimotivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah , dan ketekunan.Berdasarkan teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow, teori X dan Y Douglas McGregor maupun teori motivasi kontemporer, arti motivasi adalah alas an yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Seorang dikatakan memiliki motivasi tinddi dapat diartikan orang tersebut memiliki alas an yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan percakapan “saya ingin anak saya memikilik motivasi yang tinggi”. Statemen ini bisa diartikan oarng tua tersebt menginginkan anaknya memiliki semangat belajar yang tinggi. Maka, perlu dipahami bahwa ada perbedaan penggunaan istilah motivasi sebagai sebuah alasan, dan ada juga yang mengartikan motivasi sama dengan semangat.

7.                  Teori Motivasi Menurut Abraham Maslow :mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkan dalam 5 tingkatan. Lima tingkatan kebutuhan itu dikenal degan istilah hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling atas tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting.
5 kebutuhan itu adalah:
-           kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, kebutuhan pokok)
-           kebutuhan rasa aman
-           kebutuhan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi degnan orang lain, diterima, memiliki
-           kebutuhan akan penghargaan (Prestasi)
-           Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif dan ilmu pengetahuan)

BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
Bahwa konflik itu tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari dan setiap manusia bisa dipastikan memiliki konflik dalam hidupnya baik konflik dalam diri maupun diluar dirinya sendiri. Penyebab terjadinya konflik adalah ingin merasa lebih dari individu atau kelompok lain dikarenakan adanya satu tujuan yang bertentangan degan individu atau kelompok lain, sedangkan konflik yang terjadi dalam diri sendiri disebabkan kurangnya pemahaman dan tidak mengetahu solusi dari masalah yang dihapadi, artinya jika seseorang ingin menyelesaikan konflik dalam dirinya dia harus tahu bagaimana solusi dari permasalahan yang dihapadi dan menjauhkan diri untuk lari dalam masalah yang dihadapi.

Thursday, October 11, 2012

Organisasi Karang Taruna


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Dalam mendukung kegiatan dalam masyarakat untuk mencapai suatu tujuan merupakan keinginan semua masyarakat. Untuk itu didirikanlah organisasi-organisasi untuk mewujudkan suatu keinginan yang ingin dicapai. Organisasi juga diperlukan untuk mengkordinasikan segala sumber-sumber yang ada untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Kali ini organisasi yang akan diambil untuk penulisan ilmiah ini adalah organisasi yang berada dilingkungan dan disekitar masyarakat yaitu organisasi karang taruna. Karang Taruna adalah organisasi para pemuda atau remaja yang ada di desa atau kelurahan. Karang taruna berfungsi sebagai wadah pembinaan para pemuda desa atau kelurahan tersebut. Tugas utamanya berkaitan dengan kegiatan-kegiatan positif seperti kesenian, olahraga, bakti sosial dan kegiatan positif lainnya. Dan menurut Peraturan Menteri tentang Pedoman Dasar Karang Taruna menyebutkan bahwa “Karang Taruna adalah organisasi sosial kemasyarakatan sebagai wadah dan sarana pengembangan setiap anggota masyarakat yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa/kelurahan terutama bergerak dibidang usaha kesejahteraan social”. Organisasi karang taruna ini seharusnya mendapatkan perhatian lebih dari masyarakat, pemerintah serta pihak-pihak yang terkait. Dikarenakan akhir-akhir ini banyak pemuda-pemudi yang kurang mendapatkan perhatian serta sulitnya untuk mengekspresikan diri, sehingga kita dapat melihat apa yang remaja lakukan saat ini adalah hal-hal yang tidak diharapkan oleh semua pihak.
Oleh karena itu seharusnya organisasi karang taruna ini merupakan organisasi yang wajib dan harus ada disemua daerah untuk menampung dan membina pemuda-pemudi agar apa yang mereka kerjakan dan lakukan adalah hal-hal yang positif. Namun apa yang diharapkan? Data dari sebuah situs web resmi dari pemerintah menyebutkan bahwa ada kota yang tidak memiliki organisasi karang taruna, ini merupakan bukti bahwa organisasi karang taruna belum terlalu dimaksimalkan.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan diatas, terdapat beberapa rumusan masalah dalam kaitannya dengan organisasi karang taruna, yaitu sebagai berikut:
a.    Apakah manfaat dari kegiatan organisasi karang taruna?
b.    Bagaimana cara mengenalkan kepada masyarakat tentang karang taruna?
c.    Seberapa pentingkah karang taruna?


1.3  Metode penelitian
Dalam penulisan karya tulis ini untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan penulis menggunakan metode web searching dikarenakan saat ini website sudah memiliki banyak data-data yang sudah mendukung penulisan ilmiah ini, dan juga dari website dari pemerintah yang data-datanya sesuai dengan fakta yang ada di lapangan.

1.4  Tujuan Penelitiaan
Dengan adanya penulisan ilmiah ini diharapkan dapat membangkitkan semangat semua pihak untuk lebih mendukung organisasi karang taruna dikarenakan banyaknya kekacauan, tawuran, bentrokan antar warga dan segala kriminalitas lainnya sedikit dan banyaknya ini ada hubungan dengan kurangnya perhatian dan pembinaan diri pemuda-pemudi dikalangan masyarakat.


BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

2.2       Apakah manfaat dari organisasi karang taruna?
            Dari pengertian karang taruna itu sendiri bahwa organisasi yang berada dilingkungan masyarakat yang digunakan untuk membina para muda-mudi dan melakukan kegiatan positif lainya. Berdasarkan PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 77 / HUK / 2010 TENTANG PEDOMAN DASAR KARANG TARUNA, organisasi karang taruna memiliki manfaat sebagai berikut:

Pasal 5 :
Karang Taruna memiliki tugas pokok secara bersama-sama dengan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota serta masyarakat lainnya menyelenggarakan pembinaan generasi muda dan kesejahteraan sosial.

Pasal 6 :
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Karang Taruna mempunyai fungsi:
a.    mencegah timbulnya masalah kesejahteraan sosial, khususnya generasi muda;
b.    menyelenggarakan kesejahteraan sosial meliputi rehabilitasi, perlindungan sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial dan diklat setiap anggota masyarakat terutama generasi muda;
c.    meningkatkan Usaha Ekonomi Produktif;
d.    menumbuhkan, memperkuat dan memelihara kesadaran dan tanggung jawab sosial setiap anggota masyarakat terutama generasi muda untuk berperan secara aktif dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial;
e.    menumbuhkan, memperkuat, dan memelihara kearifan lokal; dan
f.     memelihara dan memperkuat semangat kebangsaan, Bhineka Tunggal Ika dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2.3       Bagaimana cara mengenalkan kepada masyarakat tentang karang taruna?
Dizaman sekarang ini banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengenalkan kepada masyarakat tentang pentingnya karang taruna diantaranya sebagai berikut:
a.    Melalui media massa seperti media cetak, TV, radio, internet.
b.    Melalui sosialisasi yang dilakukan diberbagai daerah.
c.    Melalui pendidikan yang dilakukan di sekolah-sekolah.
Diantara ketiga cara di atas, yang paling efektif adalah melalui media pertelevisian, yaitu dengan menayangkan iklah-iklah tentang kegiatan karang taruna, dikarenakan potensi dunia pertekevisian di Indonesia sangat besar, ini artinya bahwa penduduk di Indonesia pada umumnya sudah memiliki telivisi.

2.4       Seberapa pentingkah karang taruna?
Karang Taruna sangat berperan penting dalam membangun desa yang tertinggal karena dengan rasa cinta nya terhadap desa, masyarakat akan lebih mudah diajak untuk melakukan perubahan. Dan juga Karang Taruna memiliki peran yang sangat besar dalam mencerdaskan pemuda-pemuda Desa tidak sedikit pemuda-pemuda di Desa tertinggal yang putus sekolah mereka lebih memilih untuk bekerja dan juga beberapa tidak memiliki minat untuk mengenyam pelajaran yang ada disekolah karena mereka tidak mendapatkan sosisalisasi tentang pentingnya belajar.
Tetapi beberapa Karang Taruna telah berhasil menghapuskan main set itu dan membangun kembali semangat pemuda untuk mau kembali belajar, seperti yang ada pada Karang Taruna Jaya Kusuma ini mereka berhasil membuat program yang bernama sanggar sinawbareng yaitu tempat dimana masyarakat segala umur bisa mendapatkan pembelajaran yang baik dengan pengajar-pengajar yang sebagian besar juga berasal dari daerah setempat mempermudah masyarakat untuk mendapatkan ilmu karena dengan kesamaan logat dan bahasa masyarakat setempat lebih cepat mencerna ilmu yang diberikan para pengajar tentu juga dengan tambahan beberapa fasilitas yang menunjang kegiatan pembelajaran seperti internet dan pojok baca.
Selain itu Karang Taruna Jaya Kusuma juga telah menyediakan kejar paket a, b, c agar tmasyarakat setempat tidak hanya dapat mengenyam pendidikan tetapi juga bisa mendapatkan ijazah paket a, b, atau c agar mereka yang telat melaksanakan kegiatan pembelajaran juga bisa mendapatkan ijazah paket yang bisa digunakan untuk melamar pekerjaan. Selain itu Karang Taruna Jaya Kusuma juga melakukan pengembangan dalam bidang ekonomi yaitu dengan mengajarkan masyarakat setempat kerajinan – kerajinan yang nantinya akan di pasarkan di pasar komunitas yang bekerja sama langsung dengan Karang Taruna.
keberadaan Karang Taruna sangatlah penting dalam membantu desa-desa yang tertinggal untuk mulai mengejar ketertinggalannya. Karena Karang Taruna bisa disebut sebagai kepanjangan tangan dari pemerintah, pemerintah memang tidak andil langsung dalam hal ini tetepi pemerintah juga ikut membina dan juga memberikan dana untuk keberlangsungan program-program Karang Taruna. Karena pemerintah memiliki kesulitan untuk mengurusi daerah-daerah tertinggal di Indonesia ini, Karang Taruna bisa menjadi solusi yang baik untuk membantu masyarakat yang tertinggal mengejar ketertinggalan. Tentu pemuda daerahnya sendiri yang lebih mudah untuk menyelesaikan masalah di desanya, karena permasalahan setiap daerah tertinggal itu bermacam-macam dan yang tau masalah yang sebenarnya adalah mereka yang hidup dan mempunyai kehidupan di desa tersebut. Jadi ayo pemuda mulailah untuk berbenah diri dan ikut membenahi lingkungan kita.

BAB III
Kesimpulan

Jadi organisasi sangatlah penting dalam kehidupan, apalagi organisasi yang sangat berperan penting dalam perkembangan kepribadian anak-anak remaja karena akhir-akhir ini kenakalan remaja sudah sangat mengkhawatir, oleh karena itu organisasi ini seharusnya harus mendapatkan perhatian yang lebih dari semua kalangan baik dari pemerintah maupun masyarakat.



DAFTAR PUSTAKA