Bismillah
HirRahman NirRahim
Penderitaan
adalah suatu tekanan yang teramat sangat oleh suatu keadaan, baik tekanan fisik
maupun tekanan batin sehingga diri orang tersebut mencap dirinya sebagai orang
yang sedang dalam penderitaan.
Ada sebagian orang yang diuji dengan penderitaan tetapi dirinya tidak merasa dalam penderitaan. Contohnya: seorang ulama yang sedang dan dalam penjara tetapi dirinya tidak merasa mengalami penderitaan karena hatinya lepas dari penjara tersebut, akan tetapi ada orang yang bebas dari orang yang bebas dari penderitaan tetapi dirinya mencap kalau dia adalah mahkluk yang sedang mengalami penderitaan.
Ada sebagian orang yang diuji dengan penderitaan tetapi dirinya tidak merasa dalam penderitaan. Contohnya: seorang ulama yang sedang dan dalam penjara tetapi dirinya tidak merasa mengalami penderitaan karena hatinya lepas dari penjara tersebut, akan tetapi ada orang yang bebas dari orang yang bebas dari penderitaan tetapi dirinya mencap kalau dia adalah mahkluk yang sedang mengalami penderitaan.
Dari contoh
diatas dapat disimpulkan, diri seseorang akan merasa sedang mengalami
penderitaan ketika dia mencap bahwa dirinya sedang dalam penderitaan. Jadi
disini, walaupun orang yang sedang mengalami penderitaan tetapi tidak mencap
bahwa dirinya sedang dalam penderitaan maka ia akan lepas dari penderitaan
tersebut. Inilah sifat yang dimiliki
oleh hati orang-orang yang ikhlas, ikhlas semata-mata ini adalah cobaan dari yang Maha Kuasa. Maka dari itu, dia
tidaklah merasa menderita melainkan merasa sedang diuji oleh Allah yang Maha
kuasa, dan orang itu pun tahu bahwa Allah tidak menguji seseorang melainkan
dengan batas kesanggupannya. Allah Arrahman NurRohim (Allah Maha Pengasih lagi
Penyayang)
“ALLAH tidak
akan menguji seseorang diluar kesanggupannya”
Dengan ini bisa diambil kesimpulan bahwa apapun yang ujian yang datang dari Allah pasti tidak akan melebihi dari batas kesanggupan. Maka dari itu orang yang beriman tidak perlu takut jikalau ditimpa musibah,cobaan ataupun penderitaan melaikan sudah diatur menurut kesanggupan seseorang. Siapa yang bisa melewati ujian-ujian yang diberikan oleh Allah, maka dia akan memperoleh hadiah dari Allah sesuai Firman-Nya:
Dengan ini bisa diambil kesimpulan bahwa apapun yang ujian yang datang dari Allah pasti tidak akan melebihi dari batas kesanggupan. Maka dari itu orang yang beriman tidak perlu takut jikalau ditimpa musibah,cobaan ataupun penderitaan melaikan sudah diatur menurut kesanggupan seseorang. Siapa yang bisa melewati ujian-ujian yang diberikan oleh Allah, maka dia akan memperoleh hadiah dari Allah sesuai Firman-Nya:
“Dan sungguh
akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada
orang-orang yang sabar.”(QS. Al-Baqarah: 155)
Penderitaan
juga diakibatkan oleh perbuatan sendiri sebagaimana Firman Allah:
“Maka
masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka
ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada
yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami
benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan
Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang
menganiaya diri mereka sendiri.” (QS. Al-Ankabuut: 40)
Dari ayat
diatas dapat disimpulkan bahwa: setiap perbuatan buruk itu akan diganti dengan
perbuatan buruk. Setiap melakukan perbuatan dosa maka orang itu akan menanam
ranjau didepannya yang akan mereka pijak sendiri. Lain cerita bagi orang yang
bertaubat dan meminta ampun pada Allah:
1. “agar Allah
akan menutupi (mengampuni) bagi mereka perbuatan yang paling buruk yang mereka
kerjakan dan membalas mereka dengan upah yang lebih baik dari apa yang telah
mereka kerjakan” (QS. Az Zumar: 35)
2. “kecuali orang-orang yang bertaubat sesudah
itu dan memperbaiki (dirinya), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (An Nuur5)
3. “Dan (ada
pula) orang-orang lain yang mengakui dosa-dosa mereka, mereka mencampurbaurkan
pekerjaan yang baik dengan pekerjaan lain yang buruk. Mudah-mudahan Allah
menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang.” (QS. At Taubah: 102)
4. “Dan
barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia
mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (QS. An Nisaa': 110)
5. “Barangsiapa
berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat
hijrah yang luas dan rezki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan
maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya
(sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di
sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An Nisaa': 100)
Dari semua ini bahkan masih banyak lagi dalil-dalil yang lain,
diketahui sungguh Allah_lah yang Maha Pengampun dosa-dosa dan mengantinya
dengan rahmat dari Allah dan karunia Allah_lah karunia yang besar. Penderitaan
adalah ujian dan jika bisa melewati ujian tersebut maka hadiah Allah amatlah
besar bagi orang-orang yang beriman dan bersabar. Wallahu allam.