Iklan

Saturday, April 28, 2012

KONSEP ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSTERAAN

KONSEP ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSTERAAN
A.      Pendekatan kesusteraan
IBD, yang semula dinamakan basic humanities, berasal dari bahasa inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari the humanities orang akan lebih menhjadi manusiawi. Lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the humanities berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai makhluk.
Untuk menjadi makhluk dimuka bumi ini, manusia harus mempelajari ilmu, disamping tanggung jawabnya yang lain. Karena dengan ilmu manusia akan memiliki derajat yang lebih tinggi. Dan sebab itulah manusia akan memiliki nilai seni yang tentunya akan berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Hamper disetiap jaman, seni termasuk sastra yang memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Ini terjadi karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan, dan bukan formulasi nilai-nilai kemanusiaan seperti yang terdapat dalam filsafat dan agama. Dibandingkan dengan cabang the humanaties yang lain, seperti misalnya ilmu bahasa, seni memegang peranan yang penting, karena nilai-nilai kemanusiaan yang disampaikannya normative.
Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normative, seni lebih mudah berkomunikasi. Karena tidak normative, nilai-nilai yang disampaikan lebih fleksibel, baik isinya maupun cara penyampaiannya.  
IBD adalah salah satu mata kuliah yang diberikan dalam satu semester, sebagai bagian dari MKDU. IBD tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam satu bidang keahlian yang termasuk dalam keahlian     budaya
ILMU BUDAYA YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA
                Istilah prosa banyak padananya. Kadang-kadang naratif fiksi, prosa fiksi, atau hanya fiksi saja. Dalam bahas a Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa, dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umunya dipakai untuk roman, atau novel, atau cerita pendek.
a.       Prosa lama meliputi
1.       Dongeng-dongeng
2.       Hikayat
3.       Sejarah
4.       Epos
5.       Cerita pelipur lara

b.      Prosa meliputi
1.       Cerita pendek
2.       Roman/novel
3.       Biografi
4.       Kisah
5.       Otobiografi

ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI
                Pembahasan puisi dalam rangka pengajaran Ilmu Budaya Dasar tidak akan diarahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasi yang murni. Puisi dipakai sebagai media sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan tema-tema atau pokok bahasan yang terdapat didalam IBD.
                Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang/unsure dari kebudayaan. Kalau diberi batasan, maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistic/estetika yang secara terpadu.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh penyair  dalam membangun puisinya dengan menggunkan kata-kata:
1.       Figura  bahasa seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori dsb sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik, dan member kesan kejelasan gambar angan.
2.       Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3.       Kata-kata berjiwa yaitu kata yang diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4.       Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang diberi nilai nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5.       Pengulangan yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih mengugah hati.
Dibalik kata-kata yang padat, ekonomis, dan sukar dicerna maknanya itu, puisi berisi potret kehidupan manusia dan juga dalam kaitannya dengan alam dan Tuhan. Ia merupakan hasil penghayatan dan pengalaman penyair terhadap kehidupan manusia, terhadap alam dan tuhan yang diekpresikan melalui bahasa yang artistic.


Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut:
1.       Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas. Dengan pengalaman perwakilan itu sastra/puisi dapat memberikan mahasiswa memiliki kesadaran yang penting untuk dapat melihat dan mengerti tenteng dirinya sendiri dan tentang masyrakat.
2.       Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat mejenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri, karena melalui puisi sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia  menjelaskan pengalaman setiap orang.
3.       Puisi dan keinsafan social
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai makhluk social. Secara imigratif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia social yang bisa berupa:
-              penderitaan atas ketidak adilan
-              perjuangan untuk kekuasaan
-              konflik dengan sesamanya
-              pemberontakan terhadap hukum
Jadi secara tidak langsung IBD adalah puisi, kebudayaan, ekspresi dan seni  yang berasal dari imajinatif dan kreatifitas untuk mengeluarkan dan melampiaskan emosinya, sehingga IBD telah lahir dari dahulu dan sudah berada pada jiwa individu.

Friday, April 27, 2012

Segenggam Iman di Rumah



Apa yang salah pada Nabi Nuh ‘Alaihissalam (AS)? Ia seorang Nabi sekaligus utusan Allah ‘Azza wa Jalla. Imannya jangan ditanya, sudah tentu sangat terjaga. Tidak mungkin ada Nabi yang imannya meragukan. Hidupnya selalu dalam petunjuk karena Allah Ta’ala sendiri yang membimbingnya. Akhlaknya? Pasti mulia.

Seorang Nabi sudah jelas amat kuat penjagaannya dari hal-hal yang meragukan (syubhat). Apalagi dari yang haram. Tetapi apakah semua kemuliaan itu menjadikan anaknya berada dalam barisan orang-orang yang beriman? Tidak. Justru sebaliknya, putra Nabi Nuh menjadi pendurhaka. Hingga detik-detik terakhir hidupnya, ia masih diseru oleh ayahnya –Nabi Nuh—untuk masuk dalam barisan orang beriman. Tetapi ia menolak.

Marilah kita kenang percakapan Nabi Nuh dengan putranya sebagaimana diabadikan dalam al-Qur’an:

“Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil:

‘Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir.’

“Anaknya menjawab: ‘Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!’

Nuh berkata: ‘Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang.’

Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan.” (Huud [11]: 42-43).

Apa yang bisa kita renungkan dari ayat tersebut? Banyak hal. Salah satunya adalah pelajaran berharga betapa kita tidak kuasa untuk menggenggam jiwa anak-anak kita sendiri.

Betapa pun amat besar keinginan kita untuk menjadikan anak-anak kita termasuk golongan orang beriman, tetapi kita tidak punya kekuatan untuk menggerakkan jiwa mereka. Kita hanya bisa mempengaruhi mereka, mendorong mereka dan menyeru mereka kepada kebaikan. Kita hanya dapat bermunajat kepada Allah Ta’ala yang jiwa mereka dalam genggaman-Nya.

Dari ayat ini kita juga belajar tentang tulusnya cinta seorang ayah kepada anak. Betapa pun anaknya telah melakukan kedurhakaan yang nyata, seorang ayah tetap masih memiliki tabungan harapan yang sangat besar agar anaknya kembali kepada jalan takwa.

Betapa pun tampaknya sudah hampir tak mungkin, seorang ayah masih akan berusaha memanfaatkan detik-detik terakhir kesempatannya untuk mengingatkan, menasehati, dan menyelamatkan anaknya. Meskipun telah jelas kekufuran melekat kuat pada anaknya, masih ada harapan yang besar agar ia kembali ke jalan Allah. Masih ada doa-doa yang terucap untuk memohon pertolongan-Nya.

Ada yang perlu kita renungkan. Ada yang perlu kita telusuri untuk menemukan jawaban.

Siapkan Calon Ibu Saleh

Lalu apa sebabnya iman tercerabut dari rumah utusan Allah ini? Istri yang tidak memiliki kendali iman dalam dirinya. Allah Ta’ala jadikan istri Nabi Nuh (juga istri Nabi Luth) sebagai contoh bahwa iman tak bisa ditegakkan, anak-anak tak bisa diharapkan, kebaikan tak bisa hadir di rumah kita jika istri rapuh imannya dan lemah pendiriannya.

Segigih apa pun kita mendidik anak, awalnya harus menyiapkan istri kita untuk mampu menjadi ibu yang belaian tangannya dipenuhi pengharapan terhadap pahala dari Allah Ta’ala; yang tutur katanya dipenuhi keinginan untuk menjadikan anak-anak mencintai dien; yang doanya menembus kegelapan malam demi mengharap pertolongan Allah Ta’ala agar hati anak-anaknya diterangi oleh iman yang kuat di atas akidah yang lurus.

Karenanya, kunci pertama melahirkan anak-anak saleh adalah menyiapkan calon ibu bagi anak-anak kita. Kunci untuk mencetak generasi yang beriman kepada Allah ‘Azza wa Jalla adalah dengan mencintai istri kita sepenuh hati. Sebab dialah yang akan menjadi madrasah pertama bagi anak-anak kita. Bukan sekadar sebagai ibu kandung yang melahirkan dan sesudah itu orang lain yang mengurus anak-anaknya.

Sesungguhnya, setiap anak kita memerlukan ‘tiga ibu’. Setiap bapak harus menjamin bahwa anak-anaknya memiliki tiga ibu, yakni ibu kandung, ibu susu yang memberi makan kepada bayinya dengan air susunya sendiri (bukan susu sapi), dan ibu asuh yang menjadi madrasah pertama bagi anak kita.

Seyogyanya, tiga fungsi ibu ini berada dalam satu pribadi, yakni istri yang melahirkan anak-anak kita. Tetapi sekiranya tidak bisa, masih ada jalan yang Allah Ta’ala berikan, yakni mengangkat ibu susuan dengan segala kehormatannya. Adapun pengasuhan, ada berbagai kewajiban yang harus kita tunaikan.

‘Alaa kulli haal, mari kita renungkan kembali bahwa berpayah-payah dalam berdakwah tidak cukup untuk mengantarkan anak-anak kita agar memiliki iman yang kuat dan Akidah yang lurus.

Khusyuknya doa kita tidak cukup untuk menjadikan anak kita ahli ibadah. Penuhnya luka di sekujur badan karena memperjuangkan agama Allah ‘Azza wa Jalla, yakni al-Islam ini, tidak cukup untuk melahirkan generasi mujahid yang siap mengorbankan hidup dan hartanya untuk menolong agama Allah.

Begitu pula banyaknya ilmu yang kita dapat melalui usaha sungguh-sungguh, tidak cukup untuk membawa anak kita dekat dengan agama. Apalagi jika bekal kita sekedar power point. Bukan ilmu yang dikejar dengan penuh kesungguhan.

Lalu apa yang menjadikan cukup?
Istri kita; apakah hatinya dipenuhi iman atau disesaki keinginan mengejar dunia?
Istri kita; apakah orientasi hidupnya untuk mengejar akhirat ataukah mendesak-desak kita untuk bersibuk mendakwahkan agama demi merebut dunia?

Jika hidup kita dipenuhi kegelisahan untuk menegakkan kalimat Allah di muka bumi, tetapi istri terlepas dari iman, maka sulit bagi kita untuk berharap akan lahirnya anak-anak saleh yang mendoakan sesudah kita tiada.

Mungkin ada yang mengundang orang untuk mendoakan kita, tetapi mereka tidak ikut berdoa. Sementara kesalehan tidak melekat dalam diri mereka. Na’udzubillahi min dzaalik.

Mari kita ingat firman Allah Ta’ala tentang istri yang durhaka, “Allah membuat istri Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya); “Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka).” (At-Tahriim [66]: 10)

Dalam keadaan berselisih iman, bisa saja istri tetap cinta sepenuh hati. Bukankah sudah banyak contoh seorang istri yang tetap setia kepada suami meskipun telah nyata durhakanya kepada Allah? Ini berarti cinta saja tidak cukup.

Beberapa pendapat kata-kata untuk istri
Jika sudah bersuami nanti,
► Janganlah engkau merasa berat hati kalau hanya untuk sekedar mencuci pakaian suami.

Jika sudah bersuami nanti,
► Janganlah engkau merasa terbebani kalau hanya untuk sekedar menyediakan sarapan buat suami.

Jika sudah bersuami nanti,
► Janganlah engkau merasa sungkan diri kalau hanya untuk sekedar memasangkan kaos kaki suami.

Jika sudah bersuami nanti,
► Janganlah engkau merasa kelu lidah kalau hanya untuk sekedar mendoakan suami saat bekerja.

Jika sudah bersuami nanti,
► Janganlah engkau merasa pelit kalau hanya untuk sekedar tersenyum menyambut kepulangan suami dari kerja.

Jika sudah bersuami nanti,
► Janganlah engkau merasa rendah diri kalau hanya untuk sekedar mencium tangan suami.

Dan jika sudah bersuami nanti,
► Janganlah engkau merasa risih kalau hanya untuk sekedar merias diri untuk suami.

Karena,

Di situlah sebenarnya ladang-ladang pahala tersembunyi yang bisa Ukhty gali.

Di situlah sebenarnya jalan bagi Ukhty untuk menjadi seorang bidadari dunia dan akhirat.

Thursday, April 26, 2012

Seperti Roda

Renungan : Roda

Suatu ketika, ada sebuah roda yang kehilangan salah satu jari-jarinya. Ia tampak sedih. Tanpa jari-jari yang lengkap, tentu, ia tak bisa lagi berjalan dengan lancar. Hal ini terjadi saat ia melaju terlalu kencang ketika melintasi hutan. Karena terburu-buru, ia melupakan, ada satu jari-jari yang jatuh dan terlepas. Kini sang roda pun bingung. Kemana kah hendak di cari satu bagian tubuhnya itu?

Sang roda pun berbalik arah. Ia kembali menyusuri jejak-jejak yang pernah di tinggalkannya. Perlahan, di tapakinya jalan-jalan itu. Satu demi satu di perhatikannya dengan seksama. Setiap benda di amati, dan di cermati, berharap, akan di temukannya jari-jari yang hilang itu.

Ditemuinya kembali rerumputan dan ilalang. Dihampirinya kembali bunga-bunga di tengah padang. Dikunjunginya kembali semut dan serangga kecil di jalanan. Dan dilewatinya lagi semua batu-batu dan kerikil-kerikil pualam. Hei....semuanya tampak lain. Ya, sewaktu sang roda melintasi jalan itu dengan laju yang kencang, semua hal tadi cuma berbentuk titik-titik kecil. Semuanya, tampak biasa, dan tak istimewa. Namun kini, semuanya tampak lebih indah.

Rerumputan dan ilalang, tampak menyapanya dengan ramah. Mereka kini tak lagi hanya berupa batang-batang yang kaku. Mereka tampak tersenyum, melambai tenang, bergoyang dan menyampaikan salam. Ujung-ujung rumput itu, bergesek dengan lembut di sisi sang roda. Sang roda pun tersenyum dan melanjutkan pencariannya.

Bunga-bunga pun tampak lebih indah. Harum dan semerbaknya, lebih terasa menyegarkan. Kuntum-kuntum yang baru terbuka, menampilkan wajah yang cerah. Kelopak-kelopak yang tumbuh, menari, seakan bersorak pada sang roda. Sang roda tertegun dan berhenti sebentar. Sang bunga pun merunduk, memberikan salam hormat.

Dengan perlahan, dilanjutkannya kembali perjalanannya. Kini, semut dan serangga kecil itu, mulai berbaris, dan memberikan salam yang paling semarak. Kaki-kaki mereka bertepuk, membunyikan keriangan yang meriah. Sayap-sayap itu bergetar, seakan ada ribuan genderang yang di tabuh. Mereka saling menyapa. Dan, serangga itu pun memberikan salam, dan doa pada sang Roda.

Begitu pula batu dan kerikil pualam. Kilau yang hadir, tampak berbeda jika di lihat dari mata yang tergesa-gesa. Mereka lebih indah, dan setiap sisi batu itu memancarkan kemilau yang teduh. Tak ada lagi sisi dan ujung yang tajam dari batu yang kerap mampir di tubuh sang Roda. Semua batu dan pualam, membuka jalan, memberikan kesempatan untuk melanjutkan perjalanan.

Setelah lama berjalan, akhirnya, ditemukannya jari-jari yang hilang. Sang roda pun senang. Dan ia berjanji, tak akan tergesa-gesa dan berjalan terlalu kencang dalam melakukan tugasnya.

===

Saudara-Saudariku yg baik, begitulah hidup. Kita, seringkali berlaku seperti roda-roda yang berjalan terlalu kencang. Kita sering melupakan, ada saat-saat indah, yang terlewat di setiap kesempatan. Ada banyak hal-hal kecil, yang sebetulnya menyenangkan, namun kita lewatkan karena terburu-buru dan tergesa-gesa.

Hati kita, kadang terlalu penuh dengan target-target, yang membuat kita hidup dalam kebimbangan dan ketergesaan. Langkah-langkah kita, kadang selalu dalam keadaan panik, dan lupa, bahwa di sekitar kita banyak sekali hikmah yang perlu di tekuni.

Seperti saat roda yang terlupa pada rumput, ilalang, semut dan pualam, kita pun sebenarnya sedang terlupa pada hal-hal itu. Saudara-Saudariku yg baik, coba, susuri kembali jalan-jalan kita. Cermati, amati, dan perhatikan setiap hal yang pernah kita lewati. Runut kembali perjalanan kita.

Adakah kebahagiaan yang terlupakan? Adakah keindahan yang tersembunyi dan alpa kita nikmati? Kenanglah ingatan-ingatan lalu. Susuri dengan perlahan. Temukan keindahan itu!!

Tuesday, April 24, 2012

AXIOO PICOpad 7



salah satu teknologi buatan anak bangsa ini yang juga bisa bersaing dengan produk luar yang lainnya telah membuat tablet yang berbasis android. Harga yang cukup murah untuk axioo-picopad-7 yaitu berkisar antara Rp 1.299.000 tentu saja bisa menarik pembeli terutama masyarakat Indonesia sendiri.
Tablet ini hadir dengan layar 7 inci dan memiliki tebal 11 mm, berbasis andoid ice 4.0 Ice Cream Sandwich. Tablet ini memiliki memori internal sebesar 4Gb, memang kecil tetapi axioo picopad 7 menambahkan slot micro sd yang bisa menambah memori hingga 32Gb.
axioo picopad 7 juga terdapat slot HDMI yang bisa menambah kemampuan untuk melihat pada tampilan layar televise HD, selain itu juga tersedia Wifi yang memudahkan koneksi secar nitracable tetapi juga bisa dihubungkan dengan modem.
Ditambah dengan kamera 1.3 MP  cukuplah hal ini untuk membuat para pembeli untuk jatuh cinta kepada produk axioo dengan harga yang murah. Tablet ini hadir dengan wara putih glossy pada bagian belakang, dan dominasi warna hitam.









Sunday, April 22, 2012

Disiplin dan Menghargai Waktu

Bismillah HirRahman NirRahim
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Disiplin adalah sebuah hal yang perlu dimiliki dalam mengarungi kehidupan ini. Tanpa seorang manusia akan susah dan kacau dalam mengarungi kehidupan. Tanpa disiplin yang tinggi tidaklah mungkin seorang prajurit bisa perjuang dengan gigihnya dimedan perang, menebas musuh-musuhnya. Apa yang kita tahu dari perang maka akan lebih jauh dari apa yang kita bayangkan jika diri sendiri yang berada disana, dan jika musuh sudah sampai dan semakin mendekat tak akan jauh permikiran dari kematian, tetapi kenapa mereka yang dimedan perang terus gigih dalam memperjuangkan apa yang menurut mereka benar.
Jauh dari kenyataan zaman sekarang ini, semua serba manja, semua serba ada, semua harus diawali dengan mengeluh, terlalu banyak kata capek dalam hidup ini, terlalu banyak kata ahhh, terlalu malu untuk bekerja didepan orang banyak, terlalu lemah, betapapun hebatnya zaman sekarang ini tak ada nilainya dizaman dahulu yang jauh lebih berusaha dan disiplin dalam hidup. Semua terlalu kebanyakan tidur, kuliah uang dikirim dari orang tua, tidur dengan kasur yang serba empuk yang terus menambah nafsu tidur yang kebanyakan akan membuang waktu. Dikamar sudah ada TV, ada PC dan barang eletronik serba ada yang dengan barang tersebut terus membuang-buang waktu dan terus melalaikan untuk beribadah.
Teruslah untuk mengeluh, teruslah untuk mengatkan ahhh, teruslah untuk mengatakan kata “saya capek”,” saya tidak sanggup akan semua ini”, terus sajalah untuk mengatakan hal tersebut yang akan membuat menyesal diakhirat kelak, waktu yang diberikan sangat berharga dan sangat penting, pribahasa arab mengatakan waktu adalah pedang siapa yang tidak bisa menghargai waktu maka waktu itu yang akan menghunusnya.
Aturlah waktu, aturlah kapan saya harus malakukan itu, kapan saya harus begini dan begitu dan lakukan yang terbaik karena hidup di dunia hanya sekali. Sekali waktu terbuang maka dia tak akan pernah kembali lagi dalam hidup ini, jangan sampai diri menyesal di akhir kelak atas perbuatan yang terus membuang-buang waktu di dunia. Berusaha dari hal yang terkecil dan paksa terus untuk menghargai waktu niscaya akan menjadi kebiasaan dan kenikmata jika sisa waktu ini digunakan dengan sebaik-baiknya, terus berharap agar Allah meridhoi apa yang kita lakukan. Mudah-mudahan atas izin-Nya akan menjadi berkah di dunia dan di akhirat kelak.Amin
Kutujukan untuk diriku dan untuk dirimu yang merasa ini bermanfaat.
Wallahualam. Hanya Engkau Yang Maha Tahu ya Allah. Ampuni jika diri ini belum bisa untuk melaksanakanya dan berisemangat kepada diri ini untuk melakukan apa yang diri ini katakana kepada orang lain.
silahkan copas jika ini bermanfaat, semoga Allah meridhoi kita yang beriman pada-Nya. Amin.

Saturday, April 21, 2012

Ada Apa dengan Wanita???

Ada Apa dengan Kaum Wanita???
Bismillah HirRahman NirRahim
Berdasarkan Hadist Rasulullah: "Neraka diperlihatkan kepadAku. Aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita. Lalu, surga diperlihatkan kepadaku, dan aku melihat kebanyakan penghuninya adalah orang-orang fakir(miskin)." (HR Ahmad)
Berdasarkan hadist Rasulullah diatas, kenapa kebanyakan kaum wanita adalah penghuni neraka, apakah yang melatarbelakanginya.?
menurut pendapat seseorang kebanyakan dari wanita yang penghuni neraka adalah wanita yang sering memperlihatkan auratnya sehingga membuat para laki-laki pun jatuh dalam khayalan yang kebanyakan dari khayalan itu adalah tipu daya setan untuk melakukan perbuatan maksiat. Bahkan selepas mereka melihat hal tersebut, ada yang menculik kemudian didzolimi dan kemudian ada yang dibunuh. Sungguh tragis hal tersebut, namun wanitalah yang memancing mereka untuk melakukan hal tersebut dan hawa nafsu para laki-laki yang tidak mampun membendungnya.
Ada yang berpendapat bahwa salah satu kebanyakan wanita penghuni neraka disebabkan karena wanita memakai perhiasan dan memamerkannya kepada yang lain.
Dizaman sekarang ini pakaian yang tertutup auratnya amat jarang untuk dilihat dan susah untuk ditemukan. Kebanyakan dari wanita sekarang memakai pakaian yang dapat membuat laki-laki tergoda dan sengaja untuk memperlihatkannya. Mengapa semua ini terjadi,? mengapa kamu wahai kaum wanita terlalu murah harga diri mu untuk dipertontonkan, apakah kamu menjual murah diri mu dengan mempertontonkan keindahan tubuhmu?
Seorang menyatakan “saya menyanyi untuk mereka, berlengak-lengok kesana kemari, saya merasa sebagai boneka yang dipertontonkan dengan harga yang murah” begitu kurang lebih yang ia sampaikan.
                Wahai kaum wanita, jangan engkau terus memancing kami untuk melakukan dosa terhadap kalian dan terhadap diri kami sendiri, apakah kalian semua tega membenamkan mata kami kedalam neraka?  Jika mata kami dibenamkan kedalam neraka apakah kalian tidak ingat kalau azab yang akan kalian rasakan tentu lebih besar dan lebih pedih dari apa yang kami rasakan, cukuplah.!!! Kami tidak ingin singgah terlebih dahulu kedalam neraka untuk menyiksa kami terhadap sebagian dosa dan terhadap apa yang kalian pertontonkan terhadap kami, iman kami hanya iman yang keropos yang tentunya tidak terlalu bisa untuk membendung hawa nafsu yang terus kalian sodorkan kepada kami, jikalaupun kami bisa membendung tetapi kalian terus-terus menyodorkan segudang hawa nafsu kepada kami tentulah kami luput terhadap apa yang tidak  diinginkan, kami tidak inginkan neraka, kami ingin surganya Allah dan keridhoan Allah terhadap kami dan kalian.
Sudahlah, jika kalian terus-terus memaksa kami untuk menzalimi kalian maka tentu kami akan terus berangsur-angsur mundur dari kasih sayang Allah. Kami tidak ingin itu, cukuplah Allah dan Mukhrim kalian yang mengetahui kecantikan dan keindahan tubuh kalian. Ubahlah dari sekarang dari hal yang terkecil, biarlah terpaksa untuk melaksanakannya nanti paksaan itu akan berubah menjadi kebiasaan dan kemudian kebiasaan akan berubah menjadi keikhlasan dan kemudian keiklasan akan mendapat ridho dengan izin Allah. Bertaubatlah! Sungguh Allah itu sangatlah Maha Penyayang dan Maha Pengampun yang tentunya akan mengampuni dosa kita semua yang mau meminta ampun pada-Nya. Firman Allah:
"Wahai anak keturunan Adam, seandainya kamu membawa dosa sepenuh bumi
kemudian kamu menjumpai-Ku  dalam keadaan tidak mempersekutukan sesuatu dengan-Ku (tidak berbuat syirik)  tentu saja Aku akan membawakan untukmu sepenuh bumi ampunan.
(HR Muslim)

“Wahai bani Adam,
sesungguhnya selama engkau masih berdoa dan berharap kepada-Ku,
maka Aku akan mengampunimu semua dosa yang ada padamu dan Aku tidak akan peduli;
Wahai bani Adam, seandainya dosa-dosamu mencapai langit, kemudian engkau memohon ampun kepada-Ku, Aku akan mengampunimu dan Aku tidak peduli;

Wahai bani Adam,
seandainya engkau datang kepada-Ku dengan membawa kesalahan seukuran bumi kemudian engkau datang menjumpai-Ku  dalam keadaan tidak berbuat syirik  atau menyekutukanKu dengan apapun juga,  maka sungguh Aku akan datang kepadamu dengan membawa ampunan seukuran bumi juga.
(HR. at-Tirmidzi)
Apa yang disampaikan Allah melalui hadist ini tentulah sudah cukup untuk mengampuni dosa-dosa yang telah kita lakukan. Mari kiata bersama-sama untuk terus menjadi orang yang diridhoi oleh Allah dan dijauhkan dari neraka Allah dan dimasukkan kedalam Jannah-Nya. Allahu’alam Allah yang mengetahui. Semoga bermanfaat, maaf jika banyak terdapat kesalahan dalam membuat argument diatas.
Ampuni aku ya Allah atas argument ku yang berlebihan dan kata-kata yang kurang bermanfaat. Amin.
Sumber hadist: majalah-assunnah.com

Idola dan Teman Kado

Idola dan Teman Kado.
BismillahirRahmanirRahim
Idola adalah hal sesuatu yang dianggap penting dalam kehidupan, dia bisa memberikan motivasi, semangat, contohan dalam hal perilaku, dan selalu rindu ingin bertemu dengannya. Idola dapat dijadikan motivasi bagi diri, karena sang idola bukanlah orang yang sembarangan, perilaku sang idola adalah perilaku yang terpuji, ucapannya, tingkah lakunya, kelembutannya, pemikiranya, semua hal yang dilakukan sang idola adalah perilaku terpuji.
Ciri-ciri orang yang bisa dijadikan idola:
1.      Perilakunya baik disemua aspek kehidupan
2.      Memiliki charisma yang luar biasa
3.      Bisa merubah kehidupan kepada kebaikan
4.      Selalu dirindukan
5.      Memberikan keuntugan jika mengidolakannya
6.      Apa yang dia lakukan tak jauh dari kebenaran
7.      Sang idola mencintai siapa yang meng_idolakannya
Dari semua ciri-ciri yang menurut pendapat seseorang bisa dijadikan sang idola, semuanya saling menguntungkan bukan saja menguntungkan bagi pihak idola tetapi juga memberikan keuntungan bagi yang meng_idolakan,
Berusaha dalam mencari siapa idola yang paling tepat dalam hidup ini. Semua yang terdapat pada dirinya adalah yang terbaik, itulah yang lebih baik untuk dijadikan idola, dan berusaha untuk tidak menjadikan idola yang membuat waktu banyak tersita hanya untuk melihat aksi-aksi mereka di TV, bioskop atau ditempat hiburan lainnya.
Dilingkungan saat ini, mungkin tidak ada teman  yang tidak mengenal film korea, jepang, maupun film-film Hollywood yang seakan akan membuat orang tersebut terbawa mimpi untuk berjumpa dengan artis idolanya. Tidakkah terfikir!!! Apa manfaatnya melihat ini, apakah dia bisa memberikan manfaat atau malah hanya membuang waktu.  Jika didengar alasan mereka, bermacam alasan yang dikeluarkan, sebagai hiburan atau saya kan bisa memotivasi diri seperti apa yang mereka lakukan, memang benar yang dikatakan orang  “kita selalu saja membenarkan alasan sendiri untuk menutupi kejelekan dan aib-aib kita”, tetapi coba dibayangkan berapa waktu yang kita habiskan untuk menyaksikan mereka beraksi, apakah sebanding atau malah sebaliknya. Tidak usah jauh-jauh untuk memotivasi diri, orang tua juga bisa dijadikan motivasi kuat dan lebih bermanfaat dari pada mereka-mereka. Seseorang pernah berpendapat “aku tahu bahwa artis korea dan artis-artis yang lain memang menyuguhkan nafsu mata untuk terus melihatnya, akan tetapi aku takut waktu saya habis percuma dan andaikata aku menjadikan dia (artis2) sebagai idola, nanti bagaimana dengan istriku dan bagaimana dengan suamiku, aku tak ingin mendambakan seorang yang hanya dalam khayalanku” begitulah kurang lebih dia berpendapat.
Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam adalah contoh idola yang paling baik untuk dijadikan contoh perilaku, betapa dia menyayangi umatnya bahkan dia rela untuk menghabiskan usianya hanya untuk membuat umat manusia kembali kepada jalan yang lurus. Beliau tidak digaji, tidak diupah bahkan Rasulullah sering disakiti, dihina, dijadikan cemoohan bagi mereka yang belum mengerti akan arti kebenaran dan jalan yang lurus. Namun Rasulullah terus saja memperbaiki umat ini agar selamat dunia dan akhirat. Semoga apa yang  diusahakan Rasulullah untuk kita ummatnya bisa membuat kita menjadikannya sebagai idola dan suri tauladan dalam kehidupan.
Teman
            Teman adalah orang yang saling mengenal antara satu dan yang lain yang sudah memiliki hubungan yang cukup dekat. Adapun Teman Kado adalah teman yang bisa memberikan contoh perilaku yang baik dan banyak bermanfaat bagi diri.
Sebaiknya kita bisa memilih-milih teman yang ingin dijadikan teman dekat, dan berusaha untuk tidak terlalu dekat dengan teman yang kira-kira tidak membawa manfaat, namun tidaklah bagus jika kita menjauhkan diri dari orang-orang yang kita anggap tidak akan membawa dampak positif terhadap diri. Setiap manusia memiliki ciri khas yang mungkin tidak dimiliki oleh orang lain, disinilah kita akan mencuri, mengambil kemudian mempraktekkan ciri khas orang tersebut pada diri sendiri.
Seorang preman yang kebanyakan dicap sebagai orang yang berprilaku kurang sesuai dengan norma yang berlaku, tidaklah buruk dimata seseorang yang bisa mencari “apa sih kelebihan dari seorang preman” inilah pertanyaan yang harus dicari jawabanya. Seorang preman jika ditelusuri lebih lanjut akan memiliki kelebihan yang mungkin tidak dimiliki oleh orang lain, seorang preman biasanya memiliki sifat yang tegas, keras, tidak manja, teguh pendirian. Inilah yang harus diambil manfaatnya, semua jika dianalisa lebih dalam akan membawa pemikiran yang positif  jika diri pandai dalam mencari kekhasan setiap manusia dan mengambil kekhasan tersebut. Terus berusaha untuk tidak mengangap diri ini lebih dari orang lain akan membawa diri untuk tidak menutup mata mencari keistimewaan yang ada pada diri seseorang.
Banyak memiliki teman yang bisa membawa dampak positif akan membawa juga diri kepada dampak positif, berikut hadist nabi: Sahabat Anas ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: "Perumpamaan duduk bersanding orang saleh dengan duduk bersanding dengan orang yang rendah moral ibarat duduk bersan­ding penjual minyak wangi dengan duduk bersanding tukang besi. Duduk bersanding penjual minyak wangi boleh jadi dia memberimu sebagai promosi, atau minimal kamu dapat mencium bau wanginya. Sedang duduk bersanding tukang besi boleh jadi kamu terkena kotoran hitam, atau paling tidak kamu terkena asapnya." (HR. Abu Dawud). Berarti Rasulullah menyarankan untuk berusaha mendekati orang  yang sholeh, tentulah orang yang sholeh memiliki banyak manfaat  yang bisa dilihat perilakunya untuk diterapkan.
Mari kita berusaha mencari orang yang bisa dijadikan suri tauladan dan terus berusaha untuk tidak membuang-buang waktu yang Allah berikan. Mulai dari hal yang kecil-kecil dan dilakukan saat ini juga.
Allahualam-Allah yang maha mengetahui dan ampuni kami yang berlebihan dalam membuat suatu pendapat dan argument.,Amin…….






Monday, April 16, 2012

Niat dan Kiat dalam Perkuliahan

Niat dan Kiat dalam Perkuliahan.
BissmillahirRahmannirRahim.
U
sia mahasiswa yang rentan terhadap hal yang baru sangat mempengaruhi prilaku dan mutu seorang Mahasiswa. Adakalanya mahasiswa tersebut benar-benar niat untuk kuliah dan ada yang hanya dipaksa oleh orang tua atau alasan yang lainnya. Mahasiswa yang benar-benar niat kuliah inilah yang harus dipertahankan dan patut untuk dicontoh, walau bagaimanapun mahasiswa yang benar-benar niat kuliah akan berbeda kualitasnya nanti dibandingkan dengan mahasiswa yang hanya mengisi absen dalam perkuliahannya.
Yang harus diperhatikan adalah bagaimana mengisi waktu ini dengan sebaik-baiknya bahwa suatu saat nanti akan berumah tangga, dan untuk seorang kepala rumah tangga harus dapat membiayai semua kebutuhan rumah  tangga, tidak mungkin akan bergantung terus kepada orang tua sedangkan diri sudah berumah tangga, apalah jadinya nanti. Luruskan niat kembali merupakan suatu semangat tersendiri yang bisa menambah kuatnya usaha dalam perkuliahan. Niat merupakan hal utama dalam melakukan apapun pekerjaan. Menurut dosen yang memberi kami semangat katanya: “walaupun kita tidak bisa berniat untuk melakukan perkuliahan dengan niat karena Allah maka niatkan lah untuk membahagiakan orang tua”, begitu kurang lebih yang dikatakan dosen yang memotivasi kami dalam kelas.
Jenjang perkuliahan harus diselesaikan dengan baik, berusaha tidak membuang-buang waktu karena mereka takkan kembali lagi. Semua harus diselesaikan dengan baik walaupun tidak bisa untuk mencapai IPK diatas 3,5 itu tidaklah menjadi masalah karena IPK bukanlah penentu dalam pencarian kerja tetapi skill dan takdir yang dimiliki, orang yang memiliki IPK tinggi belum tentu dia bisa mendapatkan pekerjaan dengan mudah karena bukan IPK_lah penentu pekerjaan tapi semua sudah ditakdirkan tinggal apakah mau berusaha atau tidak.
Hal yang disampaikan oleh dosen yang menurut saya itu lumayan bagus:
1.      Semester 1 & 2 dapatkan IPK yang maksimal karena materi yang  pada semester 1 & 2 merupakan materi lanjutan dari SMA yang kita hanya mengulang-ulang kembali.
2.      Semester 3 & 4 berusaha dalam keorganisasian dalam kampus, ini juga diperlukan untuk pekerjaan nantinya.
3.      Semester 5 & 6 kuasai dengan penuh materi yang dianggap paling mampu dan paling diminati dan perdalam sampai benar-benar ahli.
4.      Semester 7 & 8 dekatilah teman yang dianggap bisa untuk menjadi pendamping dalam hidup berumah tangga sehingga jika kuliah sudah selesai dan mendapat pekerjaan, sang kekasih pun dipinang untuk menjadi pendamping dalam hidup.
Ini merupakan pesan yang menurut saya bagus untuk dilaksanakan karena Dosen tersebut telah membuktikan sendiri apa yang dia ucapkan.
            Berikut hal yang perlu ditanamkan menurut pendapat saya:
1.      Menjadi insan yang taqwa karena orang yang bertaqwa amalan-amalanya akan diperbaiki oleh Allah, walaupun besusah payah dalam mencari kehidupan tetapi tetap tempat kembali hanyalah kepada Allah. Berikut firman-Nya:
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar. (QS. Al Ahzab: 70-71)
Dan
Sesungguhnya Kami menghidupkan dan mematikan dan hanya kepada Kami-lah tempat kembali (semua makhluk). (QS. Qaaf: 43)
2.      Berusaha untuk tidak melakukan hal yang kurang bermanfaat seperti bermain game. Game sangat trend saat sekarang dan ini merupakan bentuk pembuang-buang waktu yang sangat jitu yang diciptakan kecuali game yang dapat meningkatkan kualitas diri.
3.      Buatlah skedul waktu atau daftar kegiatan sehari-hari. Ini akan membantu dalam proses penghematan waktu kapan waktu istirahat, belajar, makan, mandi, sholat dan sebagainya. Buatlah secara rinci.
4.      Catatlah hal yang dianggap penting seperti kapan waktu kuis atau jika ada tugas biar tidak lupa dalam melaksanakanya.
5.      Berusaha untuk berlajar diwaktu pagi dini hari. Metode ini sudah diterapkan seseorang  yang  membuat dia menjadi juara 1 dikelas 2 semester 2 dan kelas 3 semester 1 pun mendapat juara 1 dan meraih nilai tertinggi sewaktu UN dijurusannya dia walaupun dia waktu SMP dan SMA adalah anak yang tidak diperhitungkan dalam kelas.
6.      Pilih-lah teman yang dapat membawa kepada dunia dan akhirat dan dekatilah dia, jadilah teman baiknya. Bukan berarti tidak boleh berteman dengan orang yang tidak dapat membawa kepada dunia dan akhirat tapi bukan dijadikan teman yang dekat.
7.      Terus berusaha dan ber-doalah serta mintalah Ridho dari Allah, karena dengan ridho-Nya semua akan menjadi berkah dan menjadi amalan bagi diri.